RSUZA Tutup Layanan Cuci Darah
Ruang Instalasi Hemodialisis (HD) atau Unit Layanan Cuci Darah di Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh ditutup
Direktur RSUZA Banda Aceh ini juga menambahkan, mulai Senin kemarin para pasien yang harus cuci darah di Instalasi Hemodialisis RSUZA sudah diedukasi. Kepada mereka sudah diterangkan dengan jelas agar tidak panik selama HD di RSUZA tidak beroperasi tiga hari.
Lagi pula, secara medis pasien yang tidak menjalani cuci darah satu kali dalam siklus yang seharusnya tidak berakibat fatal bagi dirinya. Azharuddin menyebutkan, dalam keadaan normal ada 80 pasien yang menjalani cuci darah setiap hari di instalasi yang vital tersebut.
Bertambah 153 kasus
Sementara itu, jumlah kasus infeksi Covid-19 di Aceh terus mengalami penambahan. Senin (14/9/2020) kemarin terjadi penambahan sebanyak 153 kasus. Aceh juga berada di peringkat enam nasional dalam hal penambahan kasus harian. Dengan bertambahnya 153 kasus ini, maka total warga yang terpapar virus corona di Aceh sejak Maret lalu mencapai 2.891 orang.
Informasi tersebut diperoleh Serambi dari update data yang diumumkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pusat maupun di Website Dinas Kesehatan Aceh pada pukul 16.47 WIB. Secara lokal, tambahan 153 kasus Covid di Aceh kemarin tersebar di 16 dari 23 kabupaten/kota.
Seperti biasanya, kota yang paling tinggi tambahan kasus positif Covid hariannya saat ini adalah Banda Aceh, mencapai 74 kasus. Aceh Besar berada di posisi kedua dengan tambahan kasus 38, kemudian Pidie dan Aceh Barat 5, Aceh Timur 4, dan Aceh Selatan 3 kasus. Sisanya tersebar di sejumlah kabupaten/kota lainnya.
Data tak sinkron
Berdasarkan laporan perkembangan Covid-19 di Web Dinas Kesehatan Aceh, kemarin tidak seorang pasien pun yang sembuh. Dengan demikian total pasien yang sembuh masih tetap seperti data seminggu lalu, yakni 700 dari 2.891 yang positif Covid-19.
Namun, terlihat ketidaksinkronan data antara angka kesembuhan yang tertera di Web Dinas Kesehatan Aceh dengan data yang dipublikasi Satgas Covid-19 Pusat. Data di pusat menunjukkan pasien yang sembuh kemarin 52 pasien. Hanya angka kesembuhan ini saja yang berbeda antara data di pusat dan daerah, selebihnya tetap sama.
Jumlah yang masih dirawat, misalnya, ada penambahan dari sehari sebelumnya 1.945 pasien, kini menjadi 2.093 orang. Sedangkan yang meninggal dunia meningkat dari 93 menjadi 98 orang, karena kemarin ada lima orang lagi yang meninggal dunia. Masing-masing 2 warga Aceh Tenggara, 1 warga Nagan Raya, Bireuen, dan Banda Aceh.
Disinfektan Mapolres
Salah seorang yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah Kapolres Pidie Jaya (Pijay), AKBP Musbagh Ni'am SAg SH MH dan Wakapolres, Kompol Burhanuddin SH. Keduanya telah menjalani isolasi mandiri sejak tiga hari lalu.
"Dari hasil swab yang dikeluarkan pihak laboratorium, Sabtu malam lalu, Kapolres dan Wakapolres Pidie positif Covid-19 dan kini keduanya menjalani isolasi mandiri," kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Pijay, Eddy Azwar SKM MKes kepada Serambi, Senin (14/9/2020).
Selain itu, salah satu staf atau Kepala Bidang Pelayanan RSUD Pidie Jaya, dr Aditya juga dinyatakan positif Corona dan kini juga menjalani isolasi secara mandiri di kediaman.
Kepala Pusdalop Tim Gugus Tugas Pijay, Okta Handipa ST MArch mengatakan, pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh titik kantor Polres Pijay sejak Sabtu (12/9/2020). "Termasuk seluruh personel Polres Pidie Jaya telah menjalani rapid test dan bagi yang reaktif akan dilakukan pemeriksaan swab," ungkapnya.
Meski demikian, pelayanan kepada masyarakat dipastikan tidak terganggu. Plt Kabag Humas Polres Pijay, Bripka Jonni Rahmad SH mengatakan, pelayanan untuk pengurusan Surat Keterangan Catatan Kelakuan Baik (SKCK), Surat Izin Mengemudi (SIM), serta lainnya, masih berjalan sebagaimana mestinya.(dik/yos/c43)