Safwan Idris Ditembak
20 Tahun Lalu, Rektor UIN Ar Raniry Prof Safwan Idris Ditembak Dua OTK, Pelaku Belum Terungkap
Ia menghidupakan komputer, melihat tumpukan berkas dan surat-surat kampus yang kemudian disusukannya dengan rapi.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM - Pagi itu, 16 September 2000, azan Subuh berkumandang di setiap masjid dan musahalla di Kota Banda Aceh.
Rektor IAIN Ar-Raniry (sekarang UIN), Prof Safwan Idris terbangun dengan panggilan itu.
Bergegas beliau mengambil wudhu dan menunaikan shalat Subuh.
Setelah selesai shalat Subuh, beliau melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 06:00 WIB.
Prof Safwan memulai aktifitas pagi di rumahnya di Jalan Alkindi, Kopelma Darussalam, Banda Aceh.
Beliau terbiasa dengan berbagai aktifitas akademik sejak pagi buta di ruangan kerja rumahnya.
Ia menghidupakan komputer, melihat tumpukan berkas dan surat-surat kampus yang kemudian disusukannya dengan rapi.
Jam meunjukkan pukul 06:45 WIB, kediaman Prof Safwan disambangi oleh dua orang pria.
“(tok..tok..tok) Assalamualaikum,” suara orang itu yang mengetuk pintu rumahnya.
Saat itu, pintu rumah beliau masih terkunci rapat.
Kedatangan dua tamu tak dikenal itu diketahui oleh pembantu Prof Safwan.
Sang pembantu bergegas menanyakan maksud kedatangan dua pria tersebut dari balik pintu.
Kepada pembantu, kedua pria tadi mengaku sebagai mahasiswa dan ingin bertemu Prof Safwan untuk menyampaikan suatu hal yang sangat penting.
Pembantu itu tak lantas membuka pintu, Ia terlebih dahulu melaporkan sosok dua pria tak dikenal itu kepada Ny Hj Alawiyah, yang merupakan istri dari Prof Safwan.
Karena alasan ingin bertemu dengan suaminya dan diyakini sebagai mahasiwa, Ny Alawiyah pun mempersilakan kedua pria tadi masuk ke ruang tamu.