Luar Negeri
Pasien Positif Covid-19 Bisa Tularkan Virus Selama 90 Hari Setelah Sembuh, Kata Peneliti
Ternyata tubuh seseorang yang telah terjangkit Covid-19 dapat terus menularkan pada orang lain hingga 90 hari setelah terinfeksi.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Sejak diketahui keberadaannya di bumi, virus corona atau Covid-19 belum mampu dikendalikan. Sampai saat ini pun vaksin resmi dari pemerintah belum ditemukan.
Beberapa negara terus berusaha untuk mendapatkan vaksin dari virus yang telah menjangkiti lebih dari sejuta umat manusia.
Berbagai penelitian dilakukan, dengan upaya vaksin segera dipergunakan pada manusia, sehingga kehidupan bisa kembali normal seperti sebelum kehadiran Covid-19.
Melansir dari The Eastern Herald, Selasa (15/9/2020), ternyata tubuh seseorang yang telah terjangkit Covid-19 dapat terus menularkan pada orang lain hingga 90 hari setelah terinfeksi.
Direktur Layanan Federal Rusia untuk Pengawasan dan Perlindungan, Anna Popova memperingatkan akan hal tersebut.
Ia juga menjelaskan penularan patogen (biologis yang menyebabkan penyakit/ penyebab sakit) dapat terjadi, meskipun orang positif tidak lagi menunjukkan gejala penyakit.
"Pengamatan kami saat ini hingga 48 hari, sedangkan di negara lain ada hingga 90 hari," jelas Popova saat sesi penjelasan di komite eksekutif Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.
“Seseorang yang tidak lagi memiliki gejala, merasa sembuh dan memiliki semua indikator yang sempurna untuk dikatakan sembuh, tetap mengeluarkan virus dari hidung,” tambahnya.
• Fajar Baru Bagi UEA dan Bahrain Seusai Tandangtangani Abraham Accord dengan Israel
• Nadya Mustika Akui Galau, Begini Curhatan Istri Rizki DA Ini Bikin Viral Lagi
• Dokumen KMB Terkunci, Ada Status Aceh dan Papua
Namun Popova tidak merincikan sebesar apa kemungkinan orang yang sempat terjangkit dan telah sembuh bisa menjangkiti orang lain.
Pada saat yang sama, ia menunjukkan bahwa hingga saat ini data tentang virus corona tidak mencukupi dan patogenesisnya (mekanisme asal mula dan evolusi penyakit).
Ditambah pula dengan mekanisme dampaknya, akibat jangka panjangnya, lamanya kekebalan, atau tingkat kekebalan yang menjamin perlindungan terhadap virus.
Dia juga menyoroti bahwa Pusat Penelitian Virologi dan Bioteknologi Negara Bagian Rusia belum mencatat mutasi signifikan dari virus corona setelah mempelajari 422 sampel.
“Setiap perubahan dalam virus corona dapat menyebabkan hilangnya kendali atas virus ini,” kata Popova.
“Saat ini Vektor memiliki 422 sampel genom utuh yang diisolasi, beberapa di antaranya terwakili dalam database internasional. Sampai saat ini, tidak ada perubahan signifikan yang ditemukan pada genom,” tegasnya.
• Hingga Selasa 15 September, Kasus Covid-19 Aceh Bertambah 140 Orang, 6 Meninggal Dunia
• UEA dan Bahrain Tandatangani Pakta Damai dengan Yahudi di AS, Hamas Tembakkan Roket ke Israel
Menurut kepala Rospotrebnadzor, para ahli belum menemukan mutasi yang dapat menyebabkan perubahan dalam potensi epidemiologis dari virus corona.