Luar Negeri
UEA dan Bahrain Tandatangani Pakta Damai dengan Yahudi di AS, Hamas Tembakkan Roket ke Israel
Pejuang Palestina di Jalur Gaza melepaskan tembakan dua roket ke Israel pada Selasa (15/9/2020), melukai dua orang.
SERAMBINEWS.COM, JERUSALEM - Pejuang Palestina di Jalur Gaza melepaskan tembakan dua roket ke Israel pada Selasa (15/9/2020), melukai dua orang.
Serangan itu bertepatan penandatanganan pakta perjanjian normalisasi Israel dan dua negara Arab di Gedung Putih, Washington, AS.
Palestina menentang perjanjian dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain , melihat mereka sebagai pengkhianat, karena setuju untuk mengakui Israel tanpa mendapatkan konsesi teritorial.
Militer Israel mengatakan dua roket ditembakkan dari Gaza dan satu dicegat oleh pertahanan udara, lansir AP, Rabu (16/9/2020).
Magen David Adom, layanan darurat Israel, mengatakan pihaknya merawat dua orang karena cedera akibat pecahan kaca.
Militer sebelumnya mengatakan sirene roket terdengar di Ashdod dan Ashkelon, kota-kota di Israel selatan dekat Jalur Gaza.
Kelompok militan Islam Hamas telah memerintah Gaza sejak 2007, ketika mereka merebut kekuasaan dari Otoritas Palestina yang didukung secara internasional.
Israel dan Mesir telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan wilayah pesisir itu.
Sejumlah kelompok pejuang Palestina beroperasi di Gaza, tetapi Israel menganggap Hamas bertanggung jawab atas semua serangan.
Biasanya menanggapi tembakan roket dengan serangan udara ke sasaran militan.
Israel dan Hamas telah berperang tiga kali dan beberapa pertempuran kecil sejak 2007.
Mesir dan Qatar telah mmenengahi gencatan senjata tidak resmi dalam beberapa tahun terakhir ini.
Di mana Hamas telah mengekang serangan roket dengan imbalan bantuan ekonomi dan pelonggaran blokade, tetapi rusak pada beberapa kesempatan.
Israel telah menyetujui perjanjian dengan UEA dan Bahrain, yang merupakan negara Arab ketiga dan keempat setelah Mesir dan Jordania yang mengakui Israel.
Balai Kota di Tel Aviv diterangi dengan kata "perdamaian" dalam bahasa Inggris, Ibrani dan Arab.
Di Yerusalem, pihak berwenang memproyeksikan bendera AS, Israel, UEA, dan Bahrain di tembok Kota Tua.
Kota Tua, dengan situs sucinya yang dikeramatkan bagi orang Yahudi, Kristen, dan Muslim, adalah bagian dari Jerusalem Timur, yang direbut Israel dalam perang 1967 dan kemudian dianeksasi.
Palestina ingin Jerusalem Timur menjadi ibu kota negara masa depan mereka.(*)
• UEA dan Bahrain Tandatangani Abraham Accord di Washington
• Dua Faksi Palestina Melakukan Pertemuan Bersejarah Dengan Wajah Tersenyum
• Dewan Kerjasama Teluk Menuntut Permintaan Maaf dari Pemimpin Palestina