Luar Negeri
PM Pakistan Imran Khan Berencana Hukum Mati Pemerkosa di Depan Umum
Perdana menteri Pakistan Imran Khan menyatakan, dia berencana menghukum mati pemerkosa di depan umum atau mengebirinya.
SERAMBINEWS.COM, ISLAMABAD - Perdana menteri Pakistan Imran Khan menyatakan, dia berencana menghukum mati pemerkosa di depan umum atau mengebirinya.
Rencana itu disampaikannya menyusul kabar pemerkosaan beramai-ramai yang dilakukan terhadap ibu asal Perancis di depan dua anaknya.
Dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi dikutip The Times, Khan menuturkan mereka sempat mendapat ide mengembalikan hukuman gantung di muka publik.
Namun seperti dilansir The Sun Rabu (16/9/2020), pemerintah Pakistan kemudian mendapat imbauan agar mengurungkan niat mereka.
"Dalam opini saya, seharusnya para pemerkosa itu dihukum mati di depan umum.
Namun sayangnya, kami diminta tak melakukannya," kata Imran Khan.
Mantan bintang kriket itu menuturkan, jika mereka sampai melaksanakanya, maka efeknya adalah status perdagangan mereka dengan dunia Barat.
Sebagai alternatif, PM Pakistan berusia 67 tahun itu kemudian mengusulkan kebiri baik secara ilmiah maupun lewat jalur operasi.
Penggunaan hukuman itu, kata dia, bergantung pada kejahatannya.
Dia menggunakan analogi dakwaan pembunuhan yang terdiri dari tiga tingkat.
"Jika terdapat pemerkosaan tingkat pertama, maka kebiri mereka. Buat para penjahat itu tak bisa lagi melakukannya," kata Khan.
• Wanita Ini Jual Teman ke Pria Hidung Belang, Tarifnya Capai Rp 2,5 Juta Tiap Kencan
• Kasus Penipuan CPNS Atasnamakan KemenPAN RB, 55 Orang Jadi Korban, Pelaku Sudah Raup Rp 3,8 Milar
Kejahatan yang menakutkan
Komentar politisi dari Partai Thereek-e-Insaf itu disambut baik netizen setempat, menyikapi kekerasan seksual di Lahore pekan lalu.
Korban, seorang ibu yang dilaporkan berasal dari Perancis, diserang oleh para pelaku di jalan raya ketika mobilnya kehabisan bahan bakar.
Si korban disebut tengah menunggu pertolongan ketika tersangka menghantamkan kepalanya ke kaca mobil, sebelum menyeretnya dan anak-anaknya.