Update Corona di Banda Aceh
Warga Hilang Penciuman di Lambaro Skep Diminta Lapor, Dinkes Segera Semprot Lokasi Terpapar Covid-19
Saya minta lapor ke petugas jangan mengambil kesimpulan sendiri. Kalau tidak lapor mereka nanti berpotensi akan menjadi carier (pembawa virus) bagi
Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
Dua hari kemudian hasilnya dinyatakan positif covid-19.
Keuchik Desa Lambaro Skep Tarmizi Hamid yang dikonfirmasi Serambinews.com mengatakan pihaknya telah berupa maksimal untuk mengingatkan warga dan memberi arahan-arahan agar warga desa patuh pada Protokol Kesehatan.
"Sudah berulang kali kita ingatkan warga harus ikut dan patuh pada protokol kesehatan. Tapi nampaknya ada yang masih enggan untuk mematuhinya," ujarnya.
Tarmizi menyebutkan demikian pula dengan kasus terbaru terkait adanya sejumlah warga desa yang mengakui kehilangan kemampuan indera penciuman, belum ada yang melapor kepada pihaknya.
"Kalau ada yang lapor pasti akan kita tindaklanjuti. Kalau mereka mau diswab bisa kita lapor ke Puskesmas, selanjutnya Puskesmas akan memberi rekomendasi untuk dibawa ke Dinas Kesehatan. Berikutnya Dinas akan memberi rekom untuk swab dan itu gratis. Orang-orang yang bersangkutan yang mengalami gejala bisa mengirim KTP dan BPJS ke saya," ujarnya.
Tarmizi menyebutkan pihaknya sudah mengeluarkan peringatan kepada warga agar mematuhi Protokol Kesehatan sejak ada kasus warga setempat meninggal karena terpapar covid-19.
"Kalau ada laporan silakan dilaporkan, sekarang masalahnya kalau ada petugas yang datang menyemprot disinfektan ada kesan mereka mengucilkan, ini masalahnya," ujar Tarmizi.
Dia tambahkan menyusul ada beberapa laporan warga yang mengalami penurunan kemampuan indera penciuman, pihaknya segera menindaklanjuti berkoordinasi dengan pihak Puskesmas dan kecamatan.
Menurut data sejauh ini warga yang meninggal terpapar Covid-19 di Lambaro Skep empat orang, dan tujuh orang positif dalam isolasi mandiri.(*)