Luar Negeri
Covid-19 Hancurkan Musisi Turki, Ada Jadi Pengemis, Pelacur Sampai Bunuh Diri
Sekitar 100 musisi di Turki telah melakukan bunuh diri sejak memberlakukan tindakan pencegahan pandemi Covid-19 pada Maret 2020
SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Sekitar 100 musisi di Turki telah melakukan bunuh diri sejak memberlakukan tindakan pencegahan pandemi Covid-19 pada Maret 2020.
Hal itu berdasarkan statistik yang dirilis oleh Persatuan Musisi dan Seni Turki (Muzik-Sen) awal bulan ini.
Ada sekitar 1 juta musisi terdaftar di Turki, banyak di antaranya bekerja tanpa asuransi.
Sehingga tidak dapat mengklaim tunjangan negara, seusai acara termasuk pernikahan dibatalkan atau dibatasi untuk mengekang penyebaran virus.
Di luar tempat hiburan besar negara itu yang telah ditutup karena pandemi banyak musisi bergantung pada pemesanan pernikahan untuk mendapatkan uang.
Tetapi tarian dan musik di pesta pernikahan telah dilarang, dengan upacara dibatasi hanya satu jam.
• Dampak COvid-19, Seniman Aceh Barat Menjerit, Ada Jadi Penjual Bungkus Nasi Sampai Tukang Bangunan
Karena musim pernikahan musim panas adalah dianggap bertanggung jawab atas peningkatan jumlah kasus Covid-19.
Perwakilan industri hiburan telah mendesak pemerintah beri paket bantuan komprehensif untuk sektor tersebut.
Guna mencegah gelombang kerusuhan sosial dan bunuh diri lebih lanjut.
"Otoritas negara tidak melindungi musisi dalam kondisi yang keras ini," kata Hasan Aldemir dari Muzik-Sen kepada Arab News, Kamis (17/9/2020).
“Tapi ketika karya seni dan budaya terancam di suatu negara, masyarakat tidak dapat membuat kemajuan apapun dan pasti akan mengarah pada kemunduran," tambahnya.
• AS Jatuhkan Sanksi Dua Bisnis Milik Hizbullah Bersama Sultan Khalifa Asad
Menurut Aldemir, pemerintah harus mengambil langkah mendesak untuk menawarkan jaminan sosial kepada musisi yang sudah beralih ke perekonomian informal.
“Kondisi tidak aman ini sudah membunuh musisi bahkan saat mereka masih hidup,” ujarnya.
Musisi veteran Niyazi Buluet, salah satu dari 20.000 warga Roma di provinsi Gaziantep tenggara Turki, mengatakan lebih dari 2.000 musisi di wilayah tersebut sangat terpukul dengan pandemi virus Corona.
“Kami membutuhkan dukungan negara, terutama akhir-akhir ini,” katanya.
• Dampak Covid-19, Eksportir Kopi Menjerit, Minta Dana Stimulus Untuk Tampung Kopi Petani