Berita Pidie
Sosialisasikan Bahaya Narkoba di Kalangan santri, Dayah Dhiaul Falah Assamadiyah Gandeng BNNK Pidie
"Insya Allah, Kepala BNNK Pidie, Bapak AKBP Drs H Sulaiman Yusuf akan hadir dan turut menjadi narasumber dalam sosialisasi ini nanti," ujarnya.
Laporan Saifullah | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Penyalahgunaan narkoba saat ini sudah menjamah hingga seantero pelosok Aceh. Bukan hanya di perkotaan, di pedesaan pun peredaran barang haram itu cukup kentara.
Berpijak dari fakta ini, Dayah Dhiaul Falah Assamadiyah Gampong Gajah Meunasah Jadan, Kecamatan Mutiara, Pidie pun mengambil langkah-langkah protektif.
Untuk memberi pemahaman bagi kalangan santri agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, pihak dayah menggandeng Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pidie) untuk memberikan sosialisasi.
Pimpinan Dayah Dhiaul Falah Assamadiyah, Tgk H Abdul Hadi, MA mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan BNNK Pidie akan mengadakan sosialisasi tentang bahaya narkoba ini pada Selasa (22/9/2020) mendatang.
Sosialisasi tentang pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di masa pandemi Covid-19 ini, jelas Tgk Abdul Hadi, akan menghadirkan Kepala BNNK Pidie sebagai pemateri.
• PM Pakistan Imran Khan Berencana Hukum Mati Pemerkosa di Depan Umum
• Warga Hilang Penciuman di Lambaro Skep Diminta Lapor, Dinkes Segera Semprot Lokasi Terpapar Covid-19
• Unggah Foto Berhijab, Annisa Pohan Disebut Sangat Cocok Tampil Muslimah, Begini Balasannya
"Insya Allah, Kepala BNNK Pidie, Bapak AKBP Drs H Sulaiman Yusuf akan hadir dan turut menjadi narasumber dalam sosialisasi ini nanti," ujarnya.
"Peserta sosialisasi ini adalah para santri di Dayah Dhiaul Falah Assamadiyah. Mudah-mudahan, acara ini nanti berjalan lancar dan mendapat berkah dari Allah SWT," ucap Tgk Abdul Hadi.
Pada sisi lain, Tgk Abdul Hadi menceritakan, Dayah Dhiaul Falah Assamadiyah berdiri pada 24 Maret 2005, di Gampong Gajah Meunasah Jadan, Kecamatan Mutiara, Pidie.

Saat ini, sebutnya, santri yang belajar ilmu agama di dayah tersebut mencapai 140 orang, dengan rincian 70 santri laki-laki dan 70 santri perempuan.
"Tapi yang mondok atau tinggal di dayah, hanya santri laki-laki. Santri ini berasal beberapa kabupaten di Aceh, seperti Aceh Utara, Bireuen, Bener Meriah, Pidie Jaya, dan tentu saja Pidie," ungkapnya.
• Aceh Jaya Rancang Perbup Tangani Covid-19
• Lahan TPU Pondok Ranggon Kini Nyaris Penuh, Ambulans Masih Bawa Jenazah Covid-19 hingga Larut Malam
• Kasus Penipuan CPNS Atasnamakan KemenPAN RB, 55 Orang Jadi Korban, Pelaku Sudah Raup Rp 3,8 Milar
Untuk diketahui, Tgk Abdul Hadi adalah Ketua Alumni Dayah Darul Falah Jeunieb, Bireuen. Selain berguru di Jeunieb, Pimpinan Dayah Dhiaul Falah Assamadiyah ini juga menuntut ilmu di sejumlah ulama besar Aceh.
Di antaranya berguru dengan Tgk H Abdusamad bin Miudajini atau Abu Di Lheue, dan Tgk H Usman bin Ali atau Abu Kuta Krueng, serta Tgk H Muhammad Amin bin Mahmudsyah atau lebih dikenal dengan nama Abu Tumin Blangbladeh.(*)