Update Corona di Aceh Timur
Kasus Positif Corona di Aceh Timur Tersisa 8 Orang, 6 Isolasi Mandiri, 2 Masih di RSUZA dan Medan
Sedangkan dua lainnya yakni berinisial MN (42) masih dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh dan EH (39) masih dirawat
Penulis: Seni Hendri | Editor: Mursal Ismail
Salah satu dari lima orang itu, adalah dokter kebidanan RSUD dr Zubir Mahmud Idi, Aceh Timur, yang saat ini sedang menjalani perawatan di RS Hermina Medan.
“Sehingga Poli Kebidanan di RS Zubir Mahmud juga tutup karena dokter kebidanan kita cuma satu,” kata dr Edi Gunawan, Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Aceh Timur, Minggu (13/9/2020).
Dokter kebidanan RS Zubir Mahmud yang positif Covid-19 ini, juga diketahui membuka praktik di Idi Rayeuk dan Peureulak, Aceh Timur.
Sedangkan empat warga Aceh Timur lainnya yang juga positif Corona, satu menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
Kemudian dua orang dirawat di RSUD dr Zubir Mahmud, Idi, Aceh Timur dan satu jalani isolasi mandiri di rumah.
“Jadi seluruh kasus terkonfirmasi positif di Aceh Timur 41 orang. Sebanyak 36 orang di antaranya telah sembuh, dan 5 orang masih menjalani perawatan,” jelas dr Edi.
Petugas RS SAAS demam
Dokter Edi juga menjelaskan setelah almarhum Direktur RS Sulthan Abdul Aziz Syah (RS SAAS) dr Dharma Widya meninggal, sejumlah petugas medis di RS SAAS juga mengalami demam, dan gejala klinisi lainnya.
Mereka harus menjalani isolasi mandiri di rumah dan ada yang dirawat di rumah sakit Peureulak.
Selain itu, jelas dr Edi, berdasarkan informasi yang diperoleh dari kakak kandung almarhum dr Dharma hasil sampel swab almarhum juga positif Covid-19.
Selain itu, satu warga Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur, berinisial MD (44) meninggal dunia di RS Zubir Mahmud, Jumat (11/9/2020). Saat meninggal ia dalam status reaktif.
“Karena itu, berdasarkan fakta-fakta ini kita sampaikan kepada Ketua Tim Gugus Tugas Aceh Timur, agar proses belajar tatap muka (PBM) diliburkan selama 10 hari ke depan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona,” ungkap dr Edi.
Dalam 10 hari ke depan, jelas dr Edi, dilihat perkembangan kasus Covid-19, ada penambahan kasus atau tidak.
“Jika kasus tidak bertambah, maka proses belajar mengajar di sekolah bisa dilanjutkan kembali,” jelas dr Edi. (*)