KP3ALA Aceh Tengah Galang Dukungan Rakyat untuk Pembentukan Provinsi ALA "Segenggam Kopi untuk ALA"

“Gerakan ini sebagai bentuk totalitas perjuangan mewujudkan Pembentukan Daerah Otonom Baru Provinsi Aceh Leuser Antara,” ujar Zam Zam.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Ketua Umum KP3ALA, Zam Zam Mubarak 

“Gerakan ini sebagai bentuk totalitas perjuangan mewujudkan Pembentukan Daerah Otonom Baru Provinsi Aceh Leuser Antara,” ujar Zam Zam.

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Komite Persiapan Pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara (KP3ALA) Aceh Tengah akan menggalang dukungan rakyat dalam bentuk “segenggam kopi untuk ALA”

Ketua Umum KP3ALA Zam Zam Mubarak mengumumkan hal itu, Minggu (20/9/2020).

“Gerakan ini sebagai bentuk totalitas perjuangan mewujudkan Pembentukan Daerah Otonom Baru Provinsi Aceh Leuser Antara,” ujar Zam Zam.

Pengumpulan kopi dilakukan bekerja sama dengan para pemuda di seluruh kampung. Hasil penjualan kopi akan digunakan untuk membiayai perjuangan lahirnya Provinsi ALA.

“Sebentar lagi kita panen raya kopi. Kita serukan kepada seluruh masyarakat bersedia menyumbangkan segenggam kopinya untuk perjuangan ALA. Dan saya yakin masyarakat tidak keberatan,” tukas Zam Zam.

Petugas Gabungan Razia Gubuk Derita, Belasan Muda-mudi Ketangkap Basah Bersetubuh hingga Pesta Miras

Pesawat Citilink Bawa Penumpang Positif Corona, Dilarang Terbang dari Jakarta ke Pontianak 10 Hari

Heboh Video Cara Aceh Lindungi Khatib dan Imam di Masjid, Ini Faktanya

KP3ALA segera membentuk tim dan menjalin kerja sama dengan generasi muda di tiap kampung.

Zam Zam menjanjikan pengelolaan yang transparan terhadap seluruh sumbangan masyarakat.

“Kita akan umumkan secara terbuka setiap kopi sumbangan rakyat,” tukasnya.

Pemekaran Provinsi ALA kembali bergulir menyusul pertemuan empat kepala daerah dan pimpinan DPRK dari empat kabupaten. 

Keempat kabupaten ini berada dalam wilayah Gayo Alas, yakni Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah dan Aceh Tenggara di Oproom Bupati Gayo Lues di Blangkejeren, Jumat (18/9/2020).

Pertemuan itu dituan rumahi Bupati Gayo Lues HM Amru.

Kepala Bagian Humas Setdakab Gayo Lues Buniyamin S mengatakan, dalam pertemuan tersebut disepakati empat poin kesimpulan. Pertama, perjuangan pemekaran provinsi ALA harus digelorakan kembali.

Bupati Gayo Lues akan menyambangi pimpinan tiga kabupaten yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu Bupati Aceh Tenggara, Bupati Singkil, dan Bupati Subulussalam.

"Untuk melakukan pertemuan lanjutan dalam waktu dekat dengan tuan rumah Kabupaten Aceh Tengah, dan segera membentuk panitia kecil," ujar Buniyamin dalam keterangan tertulisnya.

Buniyamin menjelaskan, dalam kesepakatan kedua, isu kedaerahan yang kerap muncul selama ini di Aceh dan berimbas kepada Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dapat dijadikan pelajaran dan dianggap sudah selesai.

"Diminta kepada oknum-oknum yang memecah belah persatuan masyarakat Aceh secara keseluruhan berhenti membuat isu rasisme," kata dia.

Selanjutnya, dalam poin ketiga, disepakati masalah cek 400 kilogram emas milik Lebe Ali yang dipinjam Soekarno-Hatta agar dipastikan kembali kebenarannya dan mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk ditelusuri.

 "Poin terakhir, diharapkan kepada semua pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan semua elemen untuk menyatukan barisan, menghilangkan perbedaan dalam rangka mewujudkan kesepakatan di atas," kata Buniyamin.

Bupati Aceh Tenggara berhalangan hadir dalam pertemuan itu. Bupati Aceh Tengah diwakili  Asisten II Harun Manzola, serta anggota DPRK Aceh Tengah, Zihar Firdaus dan Abadi Ayus.

Dari Kabupaten Bener Meriah hadir Sekretaris Daerah Haili Yoga. Dari Gayo Lues, selain bupati juga hadir Wakil Ketua DPRK Gayo Lues Ibnu Hasyim bersama Asisten III Gayo Lues Bambang. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved