Murid Bireuen Belajar di Masa Pandemi, Dibentuk Satgas dan Setiap Hari Dipantau
mereka harus mengikuti protokol kesehatan ketat seperti murid wajib memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak
Sejak 18 Agustus 2020 lalu, proses belajar murid SD/MI di Bireuen berlangsung secara tatap muka. Pun begitu, mereka harus mengikuti protokol kesehatan ketat seperti murid wajib memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak.
Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Alfian Spd MPd kepada Serambi, Jumat (18/9/2020), mengatakan, tim dari dinas setiap hari melakukan pemantauan proses belajar di masa pandemi. “Hari ini memantau proses belajar di SDN 4, SDN 7, dan SDN 10 Juli. Kami melihat secara dekat kegiatan belajar dengan sistem shift,” tegasnya.
Selain itu, setiap sekolah juga sudah dibentuk satgas Covid-19. Mereka adalah para guru yang memantau kesehatan murid dan tamu yang datang diharuskan menggunakan masker. Kepala MIN 50 Bireuen, Darmawati MAg mengatakan, belajar di masa pandemi dibagi dalam tiga shift.
Jumlah murid mencapai 600 lebih, satu kelas yang biasanya duduk 36 murid hanya diisi 18 murid saja. "Kami belajar bagi shift hari Senin-Selasa untuk kelas 5 dan 6, sedangkan Rabu-Kamis bagi murid kelas 3-4. Terakhir Jumat-Sabtu untuk murid kelas 1 dan 2,” rincinya.
Penerapan protokol kesehatan dimulai sejak pintu masuk sampai dalam kelas. Bahkan, untuk mencegah penyebaran Covid-19, setiap murid diantar orang tua atau keluarga hanya sampai di pintu pagar, pakai masker dan setiap anak di cek suhu tubuh oleh guru. “Sebelum pandemi, orang tua mengantar anak sampai ke depan kelas, begitu juga waktu dijemput, sekarang orang tua hanya dibolehkan mengantar sampai pintu pagar,” ujarnya.
Setelah masuk ke pekarangan sekolah sudah ada guru piket yang menjaga depan kelas, dan mengarahkan anak-anak untuk cuci tangan pakai sabun di 20 sumber air dekat kelas. "Semua murid harus pakai masker, dan ikut protokol kesehatan,” pungkas Darmawati.(yus)