Setelah Hilang, Label Abaya Baru Sangat Terbatas, Sesuatu yang Eksklusif untuk Gadis Muda

SERAMBINEWS.COM, DUBAI - Jika seseorang mendeskripsikan desain The Cap Project dalam beberapa kata, perpaduan couture dan streetwear akan paling pas.

Bagian yang sama mewah atas label yang berbasis di Dubai itu bukanlah merek abaya pada umumnya.

Didirikan pada tahun 2017 oleh duo desain lokal anonim yang berasal dari Uni Emirat Arab (UEA).

Merek yang sedang naik daun ini didambakan karena gaya modern pakaian utama wanita Emirat melalui  penjahitan yang didekonstruksi, siluet besar dan palet warna yang cerah.

Menjadikannya apapun, kecuali abaya hitam tradisional.

Seperti banyak lini fesyen, merek pakaian wanita kontemporer lahir setelah desainer tidak dapat menemukan apa yang mereka cari di pasar.

Jadi, mereka memutuskan untuk membuatnya.

• Youtube Dubai Tunggu Kelahiran Anak Kedua, Berbagi Keceriaan di Menara Burj Khalifa

“Desain kami pada dasarnya adalah potongan yang kami ingin dilihat,” jelas salah satu dari duo desain, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, kepada Arab News, Sabtu (19/9/2020).

Ini diterjemahkan menjadi abaya yang nyaman dan ramah di siang hari serta overlay sifon mewah dengan shaylas yang serasi untuk malam hari dengan sedikit perhiasan dan sepasang sepatu hak yang tepat.

Sementara itu, koleksi terbaru merek ini untuk September 2020 lebih bernuansa utilitarian.

Gesper, saku besar, jalur warna hijau militer, dan penutup magnet.

"Kami suka mendorong amplop dalam hal desain kami," kata desainer tertutup itu.

• Putri Nourah Al-Faisal Dari Arab Saudi Dihina Oleh Media Prancis, Gara-gara Tak Tanggalkan Jilbab

Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan barang-barang merek yang sangat dicari itu.

Bahkan, The Cap Project mengambil namanya dari model bisnis "capping" yang unik, yang merupakan konsep ritel dengan produksi barang terbatas untuk dibeli.

Merek, yang menerima pesanan melalui Whatsapp, memiliki sorotan Cerita Instagram yang didedikasikan hanya untuk item yang telah ditutup, sehingga klien mereka tahu stok apa yang habis.