Tersangka Fajri Sempat Main Game Online Usai Memutilasi Mayat Rinaldi

Selama tiga hari sejak 9 hingga 12 September jenazah korban didiamkan di dalam kamar mandi apartemen.

Warta Kota/Arie Puji Waluyo
rekonstruksi kasus pembunuhan sekaligus mutilasi Manajer HRD PT Jaya Obayashi, Rinaldi Harley Wismanu (33).Rekonstruksi dilakukan langsung oleh kedua pelaku yang merupakan pasangan kumpul kebo, yakni Djumadil Al Fajri (26) dan Laeli Atik Supriyatin (27) pada Jumat (18/9/2020). 

Di saat bersamaan, dua sejoli ini juga mencari kontrakan di Cimanggis, Depok. Kontrakan itu akan digunakan untuk mengubur jasad korban. Mereka sengaja mencari kontrakan yang ada tanah kosong di belakangnya.

"Karena sudah ada niatan menghilangkan barang bukti jenazah ini dengan menguburkan jenazah tersebut," ujar Yusri.

Kasus mutilasi ini kemudian terungkap dari adanya laporan orang hilang dari keluarga Rinaldi. Pria yang bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan itu hilang sejak 9 September 2020. Setelah ditelusuri, Rinaldi ditemukan di Apartemen Kalibata City Tower Eboni lantai 16, Jakarta Selatan, namun dalam keadaan jasadnya sudah dimutilasi dan disimpan dalam koper.

Alasan Membunuh
Mengenai alasan melakukan pembunuhan, Laeli dan Fajri mengaku melakukan aksinya demi makan dan membayar biaya indekos.

Yusri mengatakan, kedua tersangka memiliki masalah ekonomi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Mereka mengakui sudah beberapa hari tidak makan sehingga timbul niatan untuk melakukan pemerasan. Awalnya pemerasan pada korban, kemudian mencari, yang terdekat adalah korban mutilasi ini," ucap Yusri.

Selain untuk biaya makan, keduanya juga terdesak ekonomi untuk membayar indekos. Yusri mengungkapkan, selama ini DAF dan LAS tinggal bersama di sebuah indekos. DAF sendiri sebenarnya sudah berkeluarga, namun akhirnya berpisah karena kehadiran LAS.

"DAF ini sebenarnya sudah memiliki keluarga tetapi sempat pecah dengan kehadiran L ini," kata Yusri.

Kebutuhan ekonomi keduanya, lanjut Yusri, sebenarnya sempat tercukupi ketika LAS masih mengajar les bagi para mahasiswa. Namun LAS tak lagi bekerja akibat pandemi.

"LAS sempat mengajar les untuk mahasiswa mahasiswi suatu perguruan, karena dia ahli dalam kimia ya," tuturnya. Tersangka Laeli diketahui merupakan lulusan Fakultas MIPA Universitas Indonesia. Ia juga pernah mengikuti olimpiade Kimia tingkat provinsi.

Perkenalan Rinaldi dengan para tersangka berawal dari aplikasi Tinder. Perkenalan Rinaldi dan Laeli dari Tinder berlanjut dengan obrolan lewat WhatsApp. Laeli dan Djumadil yang sedang butuh uang lalu menyusun niat jahat dengan membunuh Rinaldi dan menggasak habis hartanya.

Laeli lalu mengajak Rinaldi bertemu di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, pada 9 September 2020. Sebelumnya, Laeli lebih dulu menyewa apartemen itu untuk tanggal 7-12 September 2020 via RedDoorz.

Rinaldi dan Laeli lalu bertemu di apartemen yang disewa Laeli. Sebelum keduanya masuk, Djumadil sudah berada di dalam dan bersembunyi di kamar mandi menunggu waktu yang tepat untuk membunuh Rinaldi.

Laeli dan Fajri kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap korban Rinaldi.

Sejoli ini dijerat dengan pasal berlapis mulai dari Pasal 338, 340, hingga 365, dengan ancaman hukuman mati.(tribun network/igm/dod)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved