Luar Negeri
Lebanon Temukan Empat Mayat dan Seorang Anak Migran di Laut
Pertahanan Sipil Lebanon menemukan empat orang termasuk seorang anak setelah mereka mencoba melarikan diri dari negerinya yang sedang dilanda krisis.
SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Pertahanan Sipil Lebanon menemukan empat orang termasuk seorang anak setelah mereka mencoba melarikan diri dari negerinya yang sedang dilanda krisis.
Mereka melalui laut dengan perahu yang kelebihan muatan, kata pertahanan sipil Lebanoh, Senin (21/9/2020).
Seminggu lalu, penjaga perdamaian PBB mengambil satu mayat dan menyelamatkan 36 orang dari kapal yang bermasalah di perairan internasional lepas pantai Lebanon.
Keluarga korban mengatakan kapal itu terapung-apung tanpa makanan atau air selama sekitar seminggu,
Di mana beberapa penumpang tewas atau melompat ke laut untuk mencari bantuan.
Mayat-mayat itu ditemukan di empat lokasi terpisah di lepas pantai utara dan selatan negara itu.
Badan pengungsi PBB mengatakan 25 warga Suriah, delapan warga Lebanon dan tiga orang dari negara lain telah diselamatkan dari kapal.
Mayat-mayat itu diduga berasal dari persimpangan naas yang sama.
"Sejak Jumat (18/9/2020), kami telah menemukan empat jenazah, dua warga Lebanon, salah satunya adalah seorang anak, seorang pemuda India dan seorang pria Suriah," kata Samir Yazbek, Kepala Unit Penyelamat Laut Pertahanan Sipil, kepada AFP, Senin (21/9/2020).
• Presiden Peringatkan, Lebanon Akan Jadi Neraka Jika Pemerintahan Baru Tidak Terbentuk
• Toko Online Dikkeni Didirikan di London, Menjual Barang Industri Kreatif Seniman Lebanon
• Model Lebanon Nour Arida Bermigrasi ke Paris Setelah Ledakan Beirut
Tidak jelas berapa banyak pria, wanita, dan anak-anak yang awalnya naik ke kapal tersebut, dan berapa banyak yang masih hilang.
Mereka telah mengajukan tiga gugatan hukum terhadap pria tersebut, yang mereka sebut sebagai tokoh terkenal di masyarakat.
Sumber militer mengatakan seseorang yang bertindak sebagai perantara antara penumpang dan pemilik kapal telah ditangkap.
Dalam beberapa pekan terakhir, lusinan warga Lebanon dan Suriah telah mencoba melakukan perjalanan laut yang berbahaya dari Lebanon ke pulau Siprus di Mediterania, kata pihak berwenang di kedua belah pihak.
Republik Siprus, anggota Uni Eropa, terletak hanya 160 kilometer (100 mil) jauhnya.
Lebanon sedang mengalami krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade, diperparah sejak Februari oleh pandemi virus Corona baru.
Pada Sabtu (19/9/2020), Angkatan Laut mengatakan akan meningkatkan pencariannya di dalam dan di luar perairan teritorial Lebanon untuk menemukan korban lainnya.
Kerabat mereka yang hilang dari kota Tripoli, Lebanon utara yang miskin, mengatakan penyelundup manusia yang terlibat dalam penyeberangan itu tidak terdeteksi sejak tragedi itu.(*)