Liga 1 Indonesia

Persiraja Terlihat Tanpa Kesulitan, Pelatih Hendri Susilo: Persiapan Tak Semulus yang Diharapkan

Terkait regulasi baru tanpa adanya degradasi, Hendri Susilo menyebutkan bahwa hal itu merupakan sebuah keuntungan.

Editor: Faisal Zamzami
japrit
Hendri Susilo berbicara kepada media 

Dalam lanjutan Liga 1, Persiraja menggunakan Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Pertandingan perdana di sana akan digelar pada 4 Oktober 2020 kala menjamu PSM Makassar.

Ayah Mertua Bunuh Menantu di Kedai Kopi, Korban Ditusuk di Dada 3 Kali, Marah Putrinya Diselingkuhi

Dua Personel Satlantas Polres Lhokseumawe Terima Penghargaan Dalam Peringatan Harlantas Bhayangkara

Masih Cari Lapangan Latihan di Yogya

Menjelang keberangkatan untuk berpindah markas ke Yogyakarta, Persiraja Banda Aceh masih mencari lapangan latihan bagi anak asuh Hendri Susilo selama di Kota Gudeg tersebut.

Skuad Persiraja dijadwalkan akan bertolak ke Yogyakarta, Minggu (27/9/2020) pekan depan.

Sekretaris Umum Persiraja, Rahmat Djailani kepada Serambi mengatakan, saat ini skuad lantak laju sudah dipastikan bermarkas di Stadion Manguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, untuk lanjutan Liga 1 2020.

Sedangkan untuk latihan sehari-hari selama di Yogyakarta masih dicari lokasi yang tepat. Katanya, di Yogya memang banyak  terdapat lapangan latihan yang bagus, namun pihaknya akan mencari yang terbaik.

"Nanti di Yogya kita masih sempat latihan seminggu lagi, tapi saat ini lapangan latihan yang masih dalam pencarian, kita cari yang terbaik," ujar Rahmat Djailani.

Rahmat menjelaskan, untuk pindah markas dari Banda Aceh ke Yogyakarta, Persiraja akan memboyong seluruh  tim pelatih, pemain, hingga official. Jumlah pemain yang akan dibawa sebanyak 28 orang.

Dua orang di antaranya yang akan dibawa merupakan pemain muda yang baru promosi dari tim U-20, yaitu Ramadhan dan Muhammad Mikail.

Persiraja termasuk beruntung, karena menjadi salah satu klub Liga 1 yang pemain dan tim pelatih kembali 100 persen setelah libur panjang tujuh bulan.

Karena dalam lanjutan Liga 1 ini, banyak klub yang kehilangan pemain dan pelatih.

Mereka menolak kembali ke klub karena adanya aturan pemotongan gaji 50 persen.

"Alhamdulillah kita berhasil renegosiasi dengan seluruh pemain dan pelatih, karena klub-klub besar saja kewalahan, banyak pelatih dan pemain mundur.

Pemain dan pelatih mau kembali semua tak lepas dari kuatnya rasa kekeluargaan dalam tim," ujar Rahmat.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved