Pasca Banjir Bandang, Bupati Sukabumi Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama 7 Hari

Bupati Sukabumi Marwan Hamami menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terhitung mulai Senin (21/9/2020)

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/BUDIYANTO
Lokasi bencana banjir bandang dengan berlatar belakang Gunung Salak di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/9/2020). Banjir bandang menerjang Cicurug, Sukabumi, Senin (21/9/2020) petang.(KOMPAS.com/BUDIYANTO) 

SERAMBINEWS.COM, SUKABUMI - Bupati Sukabumi Marwan Hamami menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terhitung mulai Senin (21/9/2020).

Langkah ini dilakukan untuk penanganan darurat pasca banjir bandang dari anak Sungai Cicatih yang melanda tiga kecamatan, yakni Cicurug, Cidahu dan Parungkuda.

"Bupati Sukabumi sudah menetapkan status tanggap darurat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (23/9/2020).

Dia menjelaskan, banjir bandang menyebabkan tiga orang warga terseret arus banjir.

Dua warga telah ditemukan tim gabungan dalam kondisi meninggal dunia.

Sedangkan satu lainnya masih dalam pencarian.

Pada Selasa pagi, tim gabungan melakukan penyusuran wilayah di enam titik yang diperkirakan menjadi lokasi keberadaan korban.

Tim gabungan telah menyusun rencana lanjutan untuk mencari korban hilang dengan membentuk 12 tim dan perluasan titik pencarian.

"Selain 3 hanyut, ada 10 korban luka dan telah dirujuk di rumah sakit setempat," kata Raditya.

Data sementara dari BPBD Kabupaten Sukabumi, pada Selasa, pukul 23.00 WIB, ada 11 desa dan 11 kampung yang terdampak.

Masing-masing yakni, Kecamatan Cicurug meliputi Desa Cisaat (Kampung Cipari), Pasawahan (Cibuntu), Cicurug (Aspol), Mekarsari (Kampung Nyangkowek dan Kampung Lio) dan Bangbayang (Perum Setia Budi).

Kecamatan Parungkuda meliputi Desa Langensari (Kampung Bojong Astana) dan Kompa (Bantar). Kecamatan Cidahu yakni Desa Babakanpari (Kamping Bojong Astana), Podokkaso Tengah (Bantar), Jayabakti (Cibojong) dan Cidahu.

 Selain itu, 133 kepala keluarga (KK) atau 431 jiwa terdampak banjir bandang.

Sejumlah warga mengungsi ke tempat saudara dan tetangga terdekat.

Sementara itu, kerusakan akibat banjir bandang mencakup rumah rusak berat 47 unit, rusak sedang 41 dan rusak ringan 45.

Rumah rusak berat di Kecamatan Cicurug sebanyak 36 unit; Cidahu 10 unit; dan Parungkuda 1 unit.

Sedangkan rumah rusak ringan di Kecamatan Cicurug 34 unit; dan Cidahu 7 unit.

Kemudian, 5 jembatan rusak berat dan 1 tembok penahan tanah rusak berat.

Pegawai Terpapar Covid-19, Begini Cara Kantor BPJS Kesehatan Lhokseumawe Layani Warga

Resesi Perekonomian Indonesia Kian Nyata, Jumlah Pengangguran dan Angka Kemiskinan Bakal Meningkat

210 KK Mengungsi akibat Banjir Bandang di Sukabumi

Petugas memeriksa kondisi kendaraan yang terbawa arus banjir bandang di Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (21/9/2020). Banjir bandang karena hujan deras tersebut mengakibatkan satu rumah warga terseret arus dan dua orang dilaporkan hilang terbawa arus. ANTARA FOTO/Iman Firmansyah/agr/pras.(Iman Firmansyah)
Petugas memeriksa kondisi kendaraan yang terbawa arus banjir bandang di Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (21/9/2020). Banjir bandang karena hujan deras tersebut mengakibatkan satu rumah warga terseret arus dan dua orang dilaporkan hilang terbawa arus. ANTARA FOTO/Iman Firmansyah/agr/pras.(Iman Firmansyah) 

 Sebanyak 210 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi akibat banjir bandang yang menghantam Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (21/9/2020).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Dani Ramdan mengatakan, sebanyak 20 orang mengalami luka-luka akibat banjir bandang tersebut.

Kemudian, 2 orang meninggal dunia dan 1 warga yang hanyut belum ditemukan.

 Bencana banjir bandang merendam tiga kecamatan, yakni Kecamatan Cicurug, Parungkuda, dan Cidahu. Banjir bandang itu menyebabkan 234 rumah terendam banjir.

Kemudian, 2 rumah rusak sedang, 1 rumah rusak berat, dan 4 rumah hanyut.

Selain itu, 8 unit jembatan terputus.

"Sekitar 210 kepala keluarga mengungsi akibat banjir bandang tersebut, " kata Dani seperti dikutip dari Antara, Selasa (23/9/2020).

BPBD Provinsi Jawa Barat telah mengirimkan bantuan logistik untuk warga terdampak atau korban banjir bandang.

"BPBD Provinsi Jabar sudah mengirimkan bantuan logistik berupa makanan, selimut, dan terpal," kata Dani.

Rinciannya, bantuan logistik berupa 60 dus air mineral, 100 dus mie instan, 100 lembar selimut, 25 buah tenda gulung, 10 buah cangkul, dan 10 buah sekop.

Palestina Mundur dari Kursi Kepresidenan Dewan Liga Arab, Kecam Normalisasi Hubungan dengan Israel

Puskesmas Kuta Cot Glie Masih Ditutup, Satgas Covid-19 Semprotkan Cairan Disinfektan

Ini Ancaman Hukuman Bagi Empat Pelaku Penculik Bos Dealer di Lhokseumawe, Dijerat Pasal Berlapis

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bupati Sukabumi Tetapkan Status Tanggap Darurat Selama 7 Hari"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved