Resesi Perekonomian Indonesia Kian Nyata, Jumlah Pengangguran dan Angka Kemiskinan Bakal Meningkat
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi sinyal resesi perekonomian kian nyata.
Yang terkini, berdasarkan laporan bertajuk Aspiring Indonesia, Expanding the Middle Class oleh Bank Dunia dijelaskan, sebanyak 45 persen atau mencapai 115 juta populasi penduduk Indonesia masuk kategori rentan atau terancam bisa kembali masuk kategori miskin.
Setali tiga uang dengan Yusuf, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan resesi menandakan adanya tekanan yang dalam baik di ekonomi, sektor keuangan, maupun sektor riil.
Gelombang PHK menurutnya bakal terjadi di hampir seluruh sektor, baik perdagangan, transportasi, properti, sampai ke industri akan lakukan efisiensi pekerja untuk tekan biaya operasional.
"Jadi estimasinya ada 15 juta PHK sampai akhir tahun," ujar dia.
Menurut dia, perusahaan yang cukup rentan dalam kondisi perekonomian saat ini adalah perusahaan rintisan atau start up.
"Tak terkecuali banyak startup akan berguguran.
Daya beli masyarakat menurun karena kehilangan pendapatan sehingga berpengaruh ke naiknya orang miskin baru.
Pastinya angka kriminalitas juga meningkat dan rawan konflik sosial di masyarakat," ujar dia.
• Arab Saudi Buka Kembali Umrah Mulai 4 Oktober 2020, Ini Aturan yang Harus Dipatuhi Jamaah
• PT Mifa Normalisasi Sungai Gampong Balee Untuk Kepentingan Petani
• Palestina Mundur dari Kursi Kepresidenan Dewan Liga Arab, Kecam Normalisasi Hubungan dengan Israel
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Resesi, Jumlah Pengangguran dan Angka Kemiskinan Bakal Meningkat",