Breaking News

SAR Siagakan Petugas di Objek Wisata    

Satuan Tugas Search and Rescue (SAR) Aceh Tamiang meningkatkan pengawasan di objek wisata dengan mengerahkan petugas sebagai langkah dukungan menjaga

Editor: bakri
SERAMBINEWS/Dok SAR
Ketua Satgas SAR Aceh Tamiang Khairul saat memberi pengarahan kepada anggota sebagai persiapan mengawasi objek wisata. 

KUALASIMPANG – Satuan Tugas Search and Rescue (SAR) Aceh Tamiang meningkatkan pengawasan di objek wisata dengan mengerahkan petugas sebagai langkah dukungan menjaga keselamatan pengunjung.

Pengerahan petugas ini dilakukan berdasarkan instruksi Bupati Aceh Tamiang, Mursil, yang meminta sejumlah instansi berkolaborasi dalam meingkatkan mutu dan kenyamanan objek wisata.

Ketua Satgas SAR Aceh Tamiang, Khairul menjelaskan, petugas yang disebar ke sejumlah objek wisata ini telah dibekali teknik evakuasi dan pertolongan pertama. Untuk sementara tim ini akan disiagakan di objek wisata pada hari libur yang berpotensi mengalami lonjakan pengunjung. “Kalau akhir pekan sudah otomatis kita siapkan karena memang selalu ramai,” kata Khairul, Selasa (22/9/2020).

Sebenarnya kata dia, pengerahan anggota SAR di lokasi wisata sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Namun mengingat banyaknya keterbatasan tidak semua objek wisata yang masuk dalam pengawasan SAR.

“Setiap hari minggu, tim kita seharian berada di objek wisata, tapi memang belum semua karena ada beberapa kendala yang tidak bisa kami sampaikan,” ujarnya.

Menindaklanjuti arahan bupati, kata dia, SAR telah melakukan pemetaan objek wisata yang memiliki angka kunjungan tinggi dan menjadi prioritas pengawasan mereka, yakni Pulau Rukui, Gunung Pandan, Sangka Pane, Tamsaar 27,  dan Air Terjun 1000.

Khairul menambahkan, pengerahan petugas ini masih menunggu arahan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Aceh Tamiang selaku leading sector pengelolaan objek wisata. Diketahui hingga kini Disparpora belum mencabut penutupan sementara objek wisata karena cuaca ekstrim yang kemungkinan masih terjadi.

Satgas SAR Aceh Tamiang mengalami beberapa kendala untuk mengawasi seluruh objek wisata yang jaraknya saling berjauhan. Kendala utama ini diakui Ketua Satgas SAR Aceh Tamiang, Khairul terletak pada fasilitas yang bersentuhan langsung pada kegiatan operasi, di antaranya perahu karet dan mobil double cabin yang biasa digunakan mengangkut personel ke lokasi operasi.

“Untuk mencapai lokasi tidak semudah dibayangkan, tidak bisa menggunakan mobil biasa. Kalaulah boleh kami berharap, setidaknya disediakan mobil double cabin 4x4,” kata Khairul, Selasa (22/9/2020).

Minimnya dukungan fasilitas berdampak pada kinerja tim yang tidak bisa bergerak cepat. Ia mencotontohkan, timnya harus meminjam mobil operasional milik BPBD Aceh Tamiang agar bisa mencapai lokasi pencarian dan penyelamatan.

Bahkan untuk melaksanakan operasi pencarian korban hilang di pantai, pihaknya harus menunggu perahu karet dari Pos SAR Langsa.

“Double cabin yang kita gunakan untuk mengangkut rubber boat (perahu karet) kita pinjam dari BPBD, kalau rubber boatnya sendiri punya Pos SAR Langsa. Kita memang sama sekali belum punya,” kata Khairul. (mad)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved