Tampilkan Orang Dewasa Tanpa Busana di Depan Anak-anak, Acara TV Ini Tuai Kontroversi

Acara TV yang mempertontonkan orang dewasa tanpa busana ini syuting di studio Kopenhagen.

Editor: Amirullah
tangkap layar youtube DR Ultra
acara TV kontroverial Ultra Strip Down yang pertontonkan orang dewasa bugil di depan anak sekolah 

SERAMBINEWS.COM - Acara TV Ultra Strips Down yang dipandu oleh Jannick Schow tuai berbagai kontroversi.

Pasalnya acara ini mempertontonkan orang dewasa tanpa busana di depan anak sekolah.

Acara TV yang mempertontonkan orang dewasa tanpa busana ini syuting di studio Kopenhagen.

Satu di antara adegan di acara TV kontroversial ini adalah adegan lima orang dewasa yang tak mengenakan busana.

Untuk para pesertanya terdiri dari anak-anak berusia 11-13 tahun.

Anak-anak ini akan bertanya tentang apapun terkait tubuh dan mempromosikan body positivity.

Pertanyaan yang diajukan pun beragam.

Dari "pada umur berapa tumbuh rambut di tubuh bagian bawah?" hingga "Apakah Anda puas dengan tubuh Anda?".

Kenapa Jokowi Pidato di Sidang Umum PBB Pakai Bahasa Indonesia bukan Inggris? Ini Alasannya

Memutuskan Harga Ganti Rugi Tanah untuk Pembangunan di Pijay Lewat Medsos, 14 Pemilik Tanah Protes

Arab Saudi Buka Umrah Mulai 4 Oktober, Jumlah Jamaah 30 Persen dari Kapasitas Masjidil Haram

Penjelasan sang pembawa acara

Acara tersebut populer dan menuai kontroversi di luar Eropa.

Saat itulah Schow mulai memberikan penjelasannya.

Schow mengatakan, dia paham jika ada pemikiran tentang ada anak yang harus melihat orang dewasa telanjang.

()Pemandu acara Ultra Strips Down, Jannick Schow, ketika berbincang bersama sejumlah peserta anak-anak. Acara TV di Denmark itu menjadi sorotan karena menunjukkan orang bugil di depan anak kecil. (YouTube via Metro)

Hal tersebut ia ungkapkan kepada New York Times.

Schow menjelaskan, hal tersebut tak ada unsur seks di dalamnya.

"Tetapi ini tidak ada kaitannya dengan seks. Ini hanyalah cara melihat tubuh secara alamiah, melalui pandangan anak," ungkap pria 29 tahun itu.

Menjelaskan hal tersebut, ada sekitar 90 persen tubuh, ungkap Schow, yang terpampang di media sosial sangatlah sempurna.

Akan tetapi, itu bukanlah hal yang sebenarnya.

"Kita jelas mempunyai lemak berlebih, jerawat, atau rambut. Jadi di usia sedini mungkin, kami akan mengenalkannya ke anak supaya mereka menerima," ujar Schow.

Melansir Metro, dalam Festival Film Denmark pada 2019 tertnyata acara Ultra Strips Down menyabet program terbaik anak.

Produser acara Ultra Strips Down mengatakan, pihaknya memperioritaskan anak-anak.

Juga selalu bertanya apakah keberlanjutan acara tersebut dilanjutkan atau tidak.

Bagi mereka yang tidak nyaman, diizinkan untuk duduk di tempat lainnya.

Namun, menurut Schow hal tersebut belum pernah terjadi selama ini.

Kemudian ada Peter Skaarup, seorang politisi sayap kanan dari Partai Rakyat Denmark, mengungkapkan, terlalu dini untuk anak mempelajari kelamin manusia yang berlawanan jenisnya.

Pada tabloid BT, Peter Skaarup mengatakan, anak-anak ini harus mempelajarinya di waktu yang tepat.

"Mereka harus mempelajarinya di waktu yang tepat. Jadi tak ditampilkan secara vulgar melalui kanal anak," kata Peyer.

Pengakuan model yang telanjang

Ule, seorang model dalam acara tersebut dalam episode rambut dan kulit mengatakan tentang keinginannya ikut berpartisipasi dalam acara kontroversial tersebut.

Diketahui, wanita berumur 76 tahun itu mengungkapkan, banyak orang di Instagram atau laman Facebook merupakan model papan atas.

"Sementara kami yang tampil di sini mempunyai tubuh rata-rata. Jadi saya berharap melihat dan menerima apa pun tubuh kalian," ungkap Ule.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaka)

Artikel ini telah tayang di tribunnewswiki.com dengan judul Kontroversi Acara TV Ultra Strips Down, Tampilkan Orang Dewasa Tanpa Busana di Depan Anak-anak

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved