Luar Negeri

Apakah Anwar Ibrahim Bakal Dilantik Jadi Perdana Menteri Baru? Raja Malaysia Siap Putuskan

Ada dua skenario politik yang dapat terjadi jika benar Anwar memiliki mayoritas parlemen seperti yang diklaimnya.

Editor: Faisal Zamzami
AFP
Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Malaysia Sultan Abdullah (AFP) 

SERAMBINEWS.COM, KUALA LUMPUR – Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah memegang kunci utama untuk memutuskan apakah pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, akan dilantik sebagai perdana menteri baru "Negeri Jiran”.

Dua skenario politik

Ada dua skenario politik yang dapat terjadi jika benar Anwar memiliki mayoritas parlemen seperti yang diklaimnya.

Agong dapat memutuskan mengangkat dan menyumpah Anwar sebagai perdana menteri kesembilan Malaysia.

Skenario ini sangat mungkin terjadi jika Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu memiliki mayoritas yang besar.

Sejauh ini, politisi berusia 73 tahun itu menolak mengungkapkan jumlah anggota parlemen yang telah diamankannya.

Berbagai sumber menyebut 120 parlementarian telah menyatakan dukungan kepada suami Wan Azizah itu.

Ada juga yang mengatakan 123 anggota parlemen.

Bahkan, salah satu sumber yang dekat dengan Anwar memberitahu Malay Mail, Kamis (24/9/2020) pagi, dia punya minimal 129 dukungan yang berpeluang meningkat hingga 138 kursi.

Diperlukan minimal 112 dari total 222 kursi di Dewan Rakyat untuk membentuk pemerintahan.

Angka-angka yang telah disebut di atas berada pada zona yang relatif nyaman dibanding dengan mayoritas sangat tipis 113 kursi yang saat ini dikonrol pemerintahan Perikatan Nasional pimpinan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Skenario kedua yang dapat dipilih Raja Malaysia asal Pahang itu adalah membubarkan parlemen dan menggelar pemilu dini.

Muhyiddin Yassin sebagai petahana dapat mencegah pergeseran kekuasaan dengan menyarankan Sultan Abdullah membubarkan parlemen.

Pemilu dini dapat menjadi solusi untuk menyudahi instabilitas politik berkepanjangan karena perubahan haluan politik tanpa henti oleh parlementarian.

Namun, opsi pemilu dini dapat menghadapi hambatan berupa biaya yang tinggi disertai masih merebaknya pandemi Covid-19 di Malaysia.

Pemilu Malaysia tidak harus digelar hingga paling lambat Mei 2023.

Sistem politik Malaysia tidak melarang parlementarian berganti partai politik.

Fenomena ini sudah menjadi tradisi politik walau kerap dikritik oleh rakyat Malaysia karena tidak demokratis.

Sejauh ini belum diketahui kapan Sultan berusia 61 tahun itu akan meninggalkan Institut Jantung Negara, tempat dia dirawat karena gangguan kesehatan.

s
Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim memberi isyarat saat dia pergi setelah konferensi pers di Kuala Lumpur, Rabu, 23 September 2020. Anwar mengatakan dia telah mendapatkan mayoritas di parlemen untuk membentuk pemerintahan baru yang kuat, stabil dan tangguh. (AP/Vincent Thian)

Anggota Dewan Aceh Singkil: Anggaran Covid-19 jangan Hanya untuk Honor

Tinggalkan Profesi Perawat, Ibu Dua Anak Pilih Jadi Pemandu dan Porter, Dapat Jodoh di Gunung

Dari manakah dukungan Anwar Ibrahim?

Teka-teki juga menyelimuti dari manakah dukungan yang diterima Anwar.

The Straits Times menyebut 10 parlementarian dari Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan 19 dari koalisi Gabungan Partai Sarawak (GPS) memutuskan menyeberang ke kubu Anwar.

Jika dijumlah maka total dukungan adalah 120 ditambah dengan 91 dari koalisi Pakatan Harapan pimpinan Anwar yang terdiri dari 42 parlementarian Partai Aksi Demokratik (DAP), 38 parlementarian PKR, , dan 11 parlementarian Partai Amanah.

GPS telah membantah mendukung Anwar dan menyatakan kesetiaannya kepada Muhyiddin. Jika GPS tidak benar mendukung, maka Anwar hanya akan memiliki 101 kursi.

Ini berarti ada kemungkinan sangat besar lebih banyak anggota parlemen dari UMNO yang berputar haluan.

Bahkan, tidak tertutup peluang parlementarian dari partai Bersatu pimpinan Muhyiddin Yassin ikut membelot.

UMNO yang terdiri dari beberapa faksi politik ini memerintah Malaysia sejak kemerdekaan hingga kekalahan mengejutkan pada pemilu May 2018 memiliki 39 parlementarian.

Presiden UMNO Zahid Hamidi membenarkan bahwa ada banyak anggota parlemen dari partainya yang memutuskan mendukung Anwar.

Zahid sendiri memiliki hubungan yang akrab dengan Anwar ketika sang pemimpin oposisi masih menjadi anggota UMNO sebelum dipecat pada September 1998.

Blok lain yang dapat mendukung Anwar adalah kubu oposisi yang tidak tergabung resmi dengan Pakatan Harapan.

Mereka-mereka adalah 5 parlementarian Partai Pejuang pimpinan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, 10 parlementarian dari negara bagian Sabah yang tergabung dalam koalisi Warisan.

Kemudian 2 parlementarian dari Partai Sarawak Bersatu, dan dukungan tunggal dari mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq yang baru mendirikan partai baru bernama Muda.

Jika seluruh blok oposisi bersatu, Anwar akan memiliki 109 kursi.

Dia akan mencapai mayoritas dengan dukungan parlementarian UMNO tanpa harus mendapatkan dukungan dari GPS.

Tentunya Anwar harus memastikan dukungan yang sudah diamankannya tidak akan lenyap ditiup angin.

Sangat mungkin anggota parlemen dari Port Dickson itu kehilangan dukungan di tengah manuver politik yang terjadi sambil menunggu Agong meninggalkan rumah sakit.

Kulit Tangan Kasar, Mengelupas, dan Gatal? Ini 7 Pengobatan Rumahan, Dari Madu Hingga Yogurt

Pejabat Korea Selatan Ditembak Mati Korea Utara, Jasad Disiram Bensin dan Dibakar, Dituduh Membelot

Klaim Anwar Harus Dibuktikan Lewat Jalur Hukum

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mendesak rakyatnya untuk menolak tindakan yang mengganggu kestabilan negara setelah pemimpin oposisi pemerintah, Anwar Ibrahim, mengatakan bahwa dirinya mendapat dukungan dari mayoritas anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan.

"Klaim Anwar harus dibuktikan melalui proses hukum dan sampai saat itu, pemerintahan saat ini masih tetap teguh," ujar Muhyiddin, seperti dikutip Business Times. Dia juga bersikeras bahwa dirinya masih menjadi PM yang sah.

Partai-partai termasuk Barisan Nasional dan Partai Islam Pan-Malaysia menandatangani sebuah pernyataan gabungan untuk mengafirmasi dukungan mereka terhadap Muhyiddin Yassin.

Melalui konferensi pers yang disiarkan televisi Malaysia pada Rabu (23/9/2020), Muhyiddin mengatakan, "Saya mendesak kepada seluruh rakyat untuk menolak aksi yang mengganggu dari beberapa politisi yang dengan sengaja ingin mengganggu stabilitas politik dan rencana perbaikan ekonomi negara."

Pada waktu yang sama, Muhyiddin juga mengumumkan adanya paket potongan pajak dan insentif sebesar 10 miliar ringgit Malaysia (3,28 miliar dollar AS) untuk menyelamatkan perekonomian negara di tengah krisis wabah.

Sebelumnya telah diwartakan Kompas.com bahwa media Malaysia Kini menyebut salah satu sumber yang dekat dengan Anwar mengatakan benar bahwa Anwar Ibrahim telah berhasil mengumpulkan jumlah parlementarian yang cukup.

Diperlukan minimal 112 kursi untuk membentuk pemerintahan di Malaysia.

Koalisi berkuasa Perikatan Nasional pimpinan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin memiliki mayoritas sangat tipis 113 kursi.

Koalisi oposisi Pakatan Harapan yang terdiri dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar, Partai Aksi Demokratik (DAP) dan Partai Amanah, memiliki 91 kursi.

Jika ditambah dengan Partai Pejuang pimpinan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Partai Warisan yang berkuasa di negara bagian Sabah pimpinan Menteri Besar Shafie Apdal, serta Aliansi Demokratik Bersatu Malaysia (MUDA) pimpinan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq, total kursi oposisi adalah 109 kursi.

“Pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin telah jatuh,” tegas Anwar saat konferensi pers di Hotel Le Meridien, Kuala Lumpur, Rabu (23/9/2020) siang.

“Kita memerlukan pemerintahan yang kuat dan stabil untuk mengatasi sejumlah permasalahan yang sedang melanda negara ini," sebut Anwar.

Sempat Naik Jadi Rp 1.550/Kg, Kini Harga TBS Sawit di Aceh Selatan Turun Jadi Rp 1.470 Per Kilogram

Warga Padang Baru Susoh & Paya Kini Jadi Langganan Banjir, Penyebabnya Diduga Gara-gara Dua Hal Ini

Tabrak Burung, Pesawat Air Force Two yang Ditumpangi Wapres AS Mike Pence Mendarat Darurat

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Raja Malaysia Pegang Kunci Apakah Anwar Ibrahim Akan Jadi PM Malaysia",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved