Berita Aceh Barat Daya
Harga Telur Ayam di Pasar Blangpidie Abdya Turun, Minyak Goreng Naik, Daya Beli Turun
Harga minyak goreng mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir ini di Pasar Blangpidie Aceh Barat Daya (Abdya).
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: M Nur Pakar
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Harga minyak goreng mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir ini di Pasar Blangpidie Aceh Barat Daya (Abdya).
Sebaliknya, harga telur ayam ras terus turun.
Di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir, daya beli masyarakat Abdya juga turun.
Pantauan Serambinews.com, Jumat (25/9/2020) di Pasar Blangpidie, harga minyak goreng curah dari Rp 20.000 per bambu naik menjadi Rp 24.000 per bambu.
Migor dalam kemasan juga meningkat sekitar Rp 2.000.
Seperti migor merek Sunco dalam kemasan 2 liter dari Rp 25.800 menjadi Rp 28.000.
• Per 25 September 2020, ODP di Lhokseumawe Bertambah 10 Orang
“Kenaikan harga minyak goreng belakangan ini diperkirakan merupakan dampak dari melonjak harga minyak kelapa sawit (CPO),” kata pedang grosir di Jalan Cut Muetia, Pasar Blangpidie.
Harga eceran gula pasir juga bergerak dari Rp 12.500 per kilogram (kg) menjadi Rp 13.000 per kg.
Sedangkan bahan kebutuhan yang turun seperti telur ayam ras.
Pada Jumat (25/9/2020), harga telur ayam ras dijual dengan kisaran harga Rp 38.000 sampai Rp 40.000 per papan (isi 30 butir).
“Pertengahan lalu, harga telur ayam ras Rp 45.000 per papan," kata pedagang grosir di Jalan H Ilyas, Pasar Blangpidie.
Dikatakan, kendati turun menjadi Rp 38.000 sampai Rp 40.000 per papan, namun permintaan telur ayam ras juga turun.
• Koramil 08/Kota Baro Kodim 0101/BS Sosialisasi Pemakaian Masker bagi Murid MIN Kuta Baro Aceh Besar
Sedangkan harga cabai merah Rp 18.000 sampai Rp 20.000 per kg.
Menurut pedagang karena produksi cabai merah lokal meningkat selama beberapa bulan terakhir ini, sehingga stok tersedia dalam jumlah banyak.
Sementara harga cabai rawit masih stabil antara Rp Rp 28.000 sampai Rp 30.000 per kg.
Demikian juga bawang merah impor pada kisaran harga Rp 18.000 sampai Rp 20.000 per kg.
Namun, bawang merah lokal masih tinggi berkisar antara Rp 30.000 sampai Rp 35.000 per kg.
Bahan sayur-sayuran juga stabil, antara lain tomat berkisar antara Rp 7.000 sampai Rp 8.000 per kg, dan kentang Rp 12.000 per kg.
• Polisi Rekonstruksi Adegan Pembunuhan Istri Muda Oleh Suami Digantung di Bak Truk
Sementara, wabah virus Corona yang belum tentu kapan akan berakhir, menurut sejumlah pedagang di Pasar Blangpidie berdampak menurunnya daya beli masyarakat.
Hal ini dapat dirasakan dengan jumlah pengunjung pasar yang turun drastis.
“Masyarakat tak punya uang,” kata Fahmi, salah seorang pedagang grosir di Blangpidie kepada Seraminews.com, Jumat.
Meskipun bahan kebutuhan masih stabil, malah ada yang turun harga, kecuali migor, daya beli masyarakat menurun drastis sehingga omset penjualan juga berkurang.
“Suasana pasar ampak ramai hanya sampai pukul 10.00 WIB, kemudian sepi dan pertokoan di pusat Kota Blangpidie juga lengang,” ungkap pedagang lainnya.
Dikatakan, pendemi Covid-19 merupakan pukulan sangat berat terhadap perekonomian masyarakat setempat.
Kendati Pemerintah mengucurkan beragam jenis bantuan, seperti BLT DD, BST Kemensos, BLT APBK, dan bantuan BPJS bagi pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta, namun dinilai belum mampu mendongkrak daya beli masyarakat.(*)