Pelayaran

Pelabuhan Ulee Lheue Sudah Tujuh Bulan Sepi Penumpang

Meskipun dalam keadaan sepi penumpang, namun kapal roro maupun kapal cepat tetap beroperasi.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBI/MUHAMMAD NASIR
Suasana pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh yang sepi sejak kapal tak lagi angkut penumpang, Minggu (17/5/2020) 

Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Hingga memasuki bulan ketujuh Aceh dilanda Pandemi Covid-19, Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh masih sepi dari hiruk-pikuk penumpang yang akan menyeberang ke Sabang.

Meskipun sepi, kapal tetap tersedia setiap hari melayari Banda Aceh-Sabang, termasuk pelayaran ke Pulo Aceh.

Plt Kepala Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh, Aqil Perdana kepada Serambinews.com, Jumat (25/9/2020) mengatakan, saat ini penumpang di Pelabuhan Ulee Lheue memang sangat sepi, berbeda dari sebelum Covid-19 melanda Aceh.

Katanya, sekarang jumlah penumpang hanya sekitar 20 persen dari jumlah normal.

Kepala Perenang Digigit Buaya saat Snorkeling, Alami Luka Parah Hingga Dibawa ke Rumah Sakit

Hasil Swab Nakes dan Dokter RSUD Langsa, 67 Orang Positif Covid-19

“Sekarang penumpang memang sangat sepi, jumlahnya mungkin hanya 20 persen dari biasanya. Tapi kapal tetap berlayar setiap hari, meskipun ada pengurangan jumlah trip,” ujar Aqil perdana dalam bincang-bincang Serambi Podcast, Jumat (25/9/2020).

Meskipun dalam keadaan sepi penumpang, namun kapal roro maupun kapal cepat tetap beroperasi.

Saat ini untuk rute Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh-Pelabuhan Balohan Sabang terdapat lima trip pelayaran.

Sedangkan sebelum Covid-19 melanda Aceh, pada rute bisa beroperasi hingga delapan trip pelayaran.

Aqil merincikan, untuk kemarin, kapal roro KMP Tanjung Burang berlayar dua kali dari Banda Aceh, dan satu kali dari Sabang.

Sedangkan kapal cepat Expres Bahari mengoperasikan dua unit kapal dan berlayar dua trip.

Sedangkan kapal pendatang baru, Putri Anggreni berlayar satu trip dari Sabang dan satu trip dari Banda Aceh.

Katanya, saat untuk kapal cepat dalam sekali berlayar hanya mengangkut sekitar 50 hingga 80 penumpang.

Sedangkan kapal roro hanya mengangkut sekitar seratusan penumpang. Selain karena tidak ada penumpang, saat ini kapal memang dibatasi dalam mengangkut penumpang guna menerapkan jaga jarak dalam kapal.

Katanya, selama ini pelayaran ke Sabang memang lebih mengandalkan pada kunjungan wisatawan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved