Liga 1 2020
Tanggapi Indonesia Police Watch, Dirut PT LIB: Liga 1 dan 2 Terapkan Protokol Kesehatan Ketat
SOP tersebut yang mengacu kepada regulasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Satuan Tugas Penanganan Covid-19, FIFA, dan AFC.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita menanggapi Indonesia Police Watch (IPW) yang meminta Polri tolak Liga 1 dan 2 bergulir saat pandemi Covid-19.
“Protokol kesehatan diterapkan ketat selama kompetisi. Kami akan melakukan upaya sebaik mungkin agar tidak ada yang menderita Covid-19 selama Liga 1 dan Liga 2," ujar Akhmad Hadian kepada Antara di Jakarta, Jumat (25/9/2020) malam.
Dia menegaskan, bahwa LIB sudah memiliki prosedur standar operasi (SOP) pencegahan Covid-19.
Bahkan, mereka sudah dipaparkan kepada semua klub dalam lokakarya medis pada Rabu (16/9/2020).
SOP tersebut yang mengacu kepada regulasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Satuan Tugas Penanganan COVID-19, FIFA, dan AFC.
Kecuali itu, Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) itu disusun secara rinci dan wajib dipatuhi oleh semua yang terlibat di kompetisi.
Salah satu protokol itu ialah melakukan tes usap (swab test) setiap 14 hari.
SOP tersebut juga mengatur teknis yang mesti dilakukan ketika ada pemain atau ofisial yang terinfeksi Covid-19.
• Ibu Guru Ini Datang ke Rumah Siswa Miskin, Mengajar Pakai Talam Sebagai Pengganti Papan Tulis
• Mobil Wanita Muda Tabrak Keluarga Pengemis, Ibu Meninggal, Kakak dan Anak Kritis
• Kalah dari Bosnia Karena Gol Bunuh Diri, Shin Tae-yong Tetap Apresiasi Pemain Timnas Indonesia U-19
"Di SOP sudah diatur apa yang harus dilakukan ketika ada yang positif Covid-19. Pemain yang sakit tidak akan mengikuti pertandingan. Di liga-liga Eropa, kan, juga ada pemain atau ofisial yang kena tetapi tidak menular ke satu tim karena dilakukan upaya preventif. Kami belajar dari sana," tutur Akhmad Hadian.
Terkait perizinan, Akhmad Hadian menyebutkan, PT LIB sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah maupun jajaran Polda yang wilayahnya menyelenggarakan pertandingan Liga 1 maupun 2.
Para petinggi Polri seperti Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri, serta Asisten Kapolri Bidang Operasi juga memberikan lampu hijau soal berjalannya liga di tengah pandemi COVID-19.
"Kami sudah sowan ke banyak pihak dan mendapatkan dukungan. Tahapan persiapan liga sudah cukup jauh," kata Akhmad Hadian.
Pada Kamis (24/9/2020), Ketua Presidium IPW, Neta S Pane meminta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk tidak memberikan izin berjalannya kompetisi selama pandemi agar liga tidak menjadi klaster baru penyebaran Corona.
• Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur, Seorang Warga di Nagan Raya Ditangkap Polisi
• Amankan Truk Pikap Angkut Kayu Hasil Ilegal Logging, Warga Pidie Dibekuk Polisi
• Arif Widodo: PT Perta Arun Gas Lhokseumawe Utamakan Putra Daerah, Tidak Ada Istilah Orang Dalam
"Jika Liga 1 dan Liga 2 tetap digelar dikhawatirkan akan banyak melahirkan klaster baru. Tentunya ini bertolak belakang pada sikap semua kepala daerah yang sudah memberi instruksi kepada bawahannya untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat," ujar Neta.
Kendati digelar tanpa penonton, Neta menyebut tak ada yang bisa menjamin suporter bakal duduk manis di rumah alih-alih nekat datang ke stadion.