Puting Beliung di Aceh Tenggara
Ini Jumlah Rumah Rusak Dampak Puting Beliung Terjang Aceh Tenggara, Terbanyak di Desa Pedesi
Kondisi rumah yang rusak itu umumnya parah di bagian atas akibat plafon dan atap seng berterbangan dihempas angin puting beliung.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Saifullah
Laporan Asnawi Luwi | Aceh Tenggara
SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Sebanyak 47 unit rumah warga di Aceh Tenggara dilaporkan rusak akibat diterjang badai dan angin puting beliung pada Minggu (27/9/2020) petang tadi.
Kondisi rumah yang rusak itu umumnya parah di bagian atas akibat plafon dan atap seng berterbangan dihempas angin puting beliung.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara, Mohd Asbi ST MM kepada Serambinews.com, Minggu (27/9/2020), mengatakan, laporan sementara rumah yang rusak diterjang angin puting beliung mencapai 47 unit.
Mohd Asbi menjelaskan, musibah itu terjadi ketika hujan disertai angin kencang mengguyur sebahagian wilayah Aceh Tenggara, sehingga mengakibatkan hancurnya atap rumah warga.
Ia merincikan, ada pun rumah rusak terbanyak di Desa Pedesi, Kecamatan Bambel sebanyak 23 unit dengan korban 25 Kepala Keluarga (KK) serta jumlah 105 jiwa.
• BREAKING NEWS - Aceh Tenggara Diterjang Puting Beliung, Puluhan Rumah Rusak
• Puting Beliung Terjang Aceh Tenggara, Pohon Bertumbangan dan Listrik Padam
• VIDEO Badai di Aceh Tenggara, Rumah Warga Porak-Poranda. Pepohonan dan Tiang Listrik Tumbang
Sedangkan di Desa Lawe Sumur, Kecamatan Lawe Sumur, sebutnya, ada dua rumah milik 2 KK dengan jumlah 6 jiwa, yang rusak. Lalu, Desa Penosan, Kecamatan Lawe Sumur mencapai 10 rumah.
Desa Terutung Megakhe Asli, Kecamatan Bambel 10 rumah dengan penghuni 11 Kepala Keluarga atau 49 jiwa. Terakhir di Desa Kuta Seri, Kecamatan Bambel, ada 2 unit rumah yang dihuni 2 KK atau 5 jiwa.

Menurut dia, selain merusak rumah warga, angin puting beliung juga menumbangkan pohon yang melintang atas badan jalan di Desa Pedesi, Desa Penosan, dan Desa Kisam.
“Saat ini, warga mulai membersihkan rumah masing-masing, namun begitu ada sebagian warga yang mengungsi ke rumah kerabat. Untuk akses jalan, sudah bisa dilalui kenderaan,” pungkasnya.(*)