Otomotif
Mobil Listrik Mungil GM Jadi Musuh Utama di China, Dibandrol Hanya Rp 74 jutaan
General Motors Co (GMC). mencetak kejutan di China dengan mitra lokalnya mobil listrik mungil yang dijual hanya 5.000 dolar AS atau sekitar Rp 74,9 ju
SERAMBINEWS.COM, BEIJING - General Motors Co (GMC). mencetak kejutan di China dengan mitra lokalnya mobil listrik mungil yang dijual hanya 5.000 dolar AS atau sekitar Rp 74,9 juta.
Mobil listrik Hongguang MINI EV (electric vehicle) atau kenderaan listrik, dibuat oleh SAIC-GM-Wuling Automobile Co., saat ini menjadi EV terpanas di China, pasar mobil terbesar di dunia.
Penjualan mobil empat tempat duduk yang kompak itu pada Agustus 2020 membuat konsumen kagum dengan label harga yang murah.
EV GM itu dijual dengan harga antara 28.800 Yuan atau 4.230 dolar AS dan 38.800 Yuan.
Kemampuannya untuk berlari mencapai 170 kilometer dengan sekali pengisian daya.
Pesanan melebihi 30.000 unit hanya dalam 50 hari, lansir HT Auto, Sabtu (26/9/2020).
Keberhasilan MINI EV menggarisbawahi permintaan untuk mobil listrik pada harga yang tepat.
• Tesla Rencanakan Harga Mobil Listrik Baru Rp 371 Juta Tiga Tahun Mendatang, Mobil Bensin Akan Usang
Tesla awal pekan ini mengatakan rencananya untuk membangun EV 25.000 dolar AS dalam waktu tiga tahun lagi.
Salah satu tantangan terbesar dalam membuat EV lebih murah adalah baterainya, yang saat ini mewakili sekitar seperempat dari biaya mobil karena logam mahal yang digunakan, seperti lithium, kobalt, nikel, dan mangan.
“Banyak konsumen tidak membutuhkan sesuatu yang mewah, hanya perjalanan yang mereka minta dari mobil," kata Yale Zhang, pendiri AutoForesight, sebuah konsultan yang berbasis di Shanghai.
“Saya mendukung produk seperti MINI EV," katanya.
Mobil itu juga menjadi penyemangat bagi GM di China, yang pangsa pasarnya sedang merosot.
Produsen mobil AS itu mengatakan pada Januari 2020 menjual sekitar 3,1 juta unit kendaraan di China pada 2019 atau turun 15% dibandingkan 2018.
• Produsen Mobil Eropa Menangis, Batas Emisi Hampir Mendekati Nol, Seperti Mobil Listrik
Kemerosotan perusahaan yang berbasis di Detroit itu diperburuk oleh perang dagang dengan AS, dan penjualan merek Buick dan Chevrolet turun drastis di China.
Mungkin sulit bagi SAIC-GM-Wuling untuk mempertahankan posisi No. 1 tetapi mungkin setidaknya tetap berada di tiga besar, menurut Cui Dongshu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Mobil Penumpang China.