Nova Minta Pusat Sediakan Rumah Sakit Lapangan  

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, menyampaikan laporan terkait perkembangan penanganan Covid-19

Editor: bakri
Humas Setda Aceh
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, berbincang dengan Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, membicarakan tentang penanganan Covid-19 di Aceh, di sela rapat di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Sabtu (26/9/2020). 

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, menyampaikan laporan terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Aceh. Saat ini, sebutnya, Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh memiliki 149 tempat tidur untuk penanganan pasien Covid-19. Rinciannya, 6 tempat tidur di ruang RICU, 73 tempat tidur di ruang Pinere, dan 77 tempat tidur tambahan di ruang lain.

Nantinya, sambung Nova, fasilitas itu akan dikembangkan menjadi 24 tempat tidur untuk Respiratory Intensive Care Unit (RICU), 18 tempat tidur High Care Unit (HCU), dan 107 tempat tidur untuk ruangan isolasi biasa. Ia berharap RSUZA memiliki kamar rawat kasus berat dan kritis. Pada kesempatan yang sama, Nova berharap pusat menyediakan rumah sakit lapangan untuk Aceh.

"Idealnya, menurut hemat kami rumah sakit seperti RSUZA harus memiliki kamar rawat kasus berat dan kritis sebanyak 225 tempat tidur. Karena itu, kami mohon bantuan BNPB untuk keperluan rumah sakit lapangan yang dikelola terpisah dari RSUZA melalui rekan-rekan Forkopimda," katanya

Selain melaporkan situasi terkini rumah sakit rujukan Provinsi Aceh itu, Nova menyampaikan kondisi rumah sakit di kabupaten/kota yang juga menangani pasien Covid-19. Ia menyebutkan, total ruang isolasi di rumah sakit kabupaten/kota saat ini masih belum mencukupi sesuai jumlah yang dibutukan. Selanjutnya, Plt Gubernur menyampaikan kebutuhan ruang isolasi untuk pasien OTG.

Ia mengatakan, setidaknya 1.628 ruang isolasi tambahan yang perlu disediakan di seluruh Aceh. "Kami sudah menghitung dengan asumsi jumlah tes PCR Swab per bulan 32.888 orang, dengan tingkat positif 11 persen, maka kasus positif bisa berjumlah hingga 3.260. Dari jumlah ini, OTG atau bergejala ringan diperkirakan 90 persen atau sekitar 2.934 orang per bulan. Untuk itu dibutuhkan 1.628 ruang isolasi. Tapi, yang tersedia 759 kamar, sehingga masih kurang 869 kamar," rinci Nova.

Ia menambahkan, ruang isolasi OTG sangat dibutuhkan Aceh karena dalam waktu dekat pihaknya akan melaksanakan tracking (pelacakan) dan tracing (penelusuran) untuk memenuhi standar WHO. Dimana pemerintah harus mengambil tindakan khusus untuk menemukan, mengisolasi, menguji, merawat, melacak, dan mengkarantina mereka yang pernah kontak dengan pasien positif Corona.

Dalam rakor itu, Nova mengusulkan agar Satgas Penanganan Covid-19 menambah masker bantuan untuk Aceh. Nova juga menyampaikan penanganan pandemi Covid-19  yang sudah dilakukan oleh pemangku kepentingan di Aceh. Dalam menanggulangi virus asal Wuhan itu, menurut Nova, pihaknya terus berkolaborasi dengan semua pihak terkait. Upaya itu antara lain menerbitkan seruan bersama terkait pencegahan dan antisipasi virus Corona.

Hal senada juga disampaikan Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Hassanudin. Ia mengatakan, pihaknya sudah menjalankan kewajiban untuk melaksanakan perintah dalam Inpres Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019.

"Kami pun menyebarkan personel sesuai dengan situasi dan kondisi wilayah," kata Pangdam IM.

Kegiatan yang sudah dilaksanakan TNI di Aceh, sebutnya, antara lain menyiapkan rumah sakit rujukan dan tempat isolasi bagi pasien OTG di rumah susun (rusun) Yonif R 112/DJ.

Sementara Kapolda Aceh, Wahyu Widada, mengatakan, dalam rangka menanggulangi Covid-19 di Aceh, pihaknya terus memberi dukungan kepada Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota dengan mengerahkan personel untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan. "Bersama TNI dan instansi lain secara terpadu dengan pemerintah daerah, kami menggiatkan patroli penerapan protokol kesehatan di masyarakat. Kita juga terus berusaha dan mengajak masyarakat agar sadar akan pentingnya penerapan kesehatan,"kata Wahyu.

Kapolda juga berharap dukungan dari Pemerintah Pusat agar jumlah tes swab terhadap masyarakat di Aceh dapat ditingkatkan. Hal itu, menurutnya, penting untuk melacak sebaran kasus Covid-19, sehingga dapat langsung ditangani. (dan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved