Luar Negeri

Pria Ini Diculik dan Dibunuh Setelah Menikah dengan Wanita dari Kasta Lebih Tinggi, 14 Orang Ditahan

Seorang pria diculik dan dibunuh setelah menikahi wanita dari kasta lebih tinggi.

Editor: Faisal Zamzami
Google/net
Ilustrasi 

SERAMBINEWS.COM - Seorang pria diculik dan dibunuh setelah menikahi wanita dari kasta lebih tinggi.

Kematian pria tersebut akhirnya terungkap setelah polisi berhasil menangkap para pelaku.

Ternyata para pelaku yang menculik dan membunuh korban adalah kerabat si wanita dan dua pembunuh bayaran.

Para pelaku kini telah ditahan oleh pihak kepolisian untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Motif para pelaku tega membunuh korban karena keluarga si wanita tidak menyetujui pernikahan itu.

Peristiwa sadis tersebut menimpa pria bernama Hemanth Kumar seorang desainer interior.

Hemanth Kuma menikahi wanita dari kasta lebih tinggi.

Setelah pernikahan, pria di India ini diculik dan dibunuh oleh kerabat si wanita dan dua pembunuh bayaran.

Semua berawal ketika Kumar menikah dengan Avanthy Reddy pada 11 Juni 2020, di mana baik orangtua dan kerabat si perempuan tak menyetujuinya.

Sejak saat itu, seperti diungkapkan polisi India yang dilansir Gulf News Sabtu (26/9/2020) keluarga Reddy pun berusaha melenyapkan Kumar.

Hasil Liga Inggris - Manchester United Menang, Chelsea Imbang, Everton Kokoh di Puncak Klasemen

BKPSDM Lhokseumawe Ingatkan Peserta Seleksi CPNS tak Percaya Sama Calo

Polisi Hyderabad menerangkan, mereka sudah menahan 14 orang yang diyakini sebagai pelaku pembunuhan.

Termasuk ayah Avanthy, Lakshma Reddy, dan istrinya Archana.

Kemudian paman Avanthy Guduru Yugender Redd, kemudian kerabat lainnya seperti Ardham Ranjith Reddy serta Ardham Spandana.

Sementara dua pembunuh bayaran yang disewa keluarga Reddy itu bernama Shaik Pathan dan Buchi Yadav.

Seluruh pelaku dilaporkan sudah dihadapkan ke pengadilan.

Wakil Komisaris M Venkateshwarulu menuturkan, Kumar dan istrinya diculik dari kediaman mereka di koloni TNGOs, dan dibawa pergi si penculik.

Sebelum dibawa paksa, Avanthy sempat memberi tahu penegak hukum.

Saat mereka bergerak untuk menyelidikinya, mereka menemukan jenazah Kumar.

Setelah dibunuh, jenazah Kumar dilaporkan dibuang di semak-semak kawasan dekat Sangareddy, sekitar 50 km dari Hyderabad.

Innalilliahi Wainna Ilaihi Rajiun, Ustaz Amin Chuzaini, Guru Para Hafiz-hafizah Aceh Meninggal Dunia

Viral Gadis 15 Tahun Hilang, Diduga Diculik Pria Tak Dikenal, Pelaku Justru Pamer Foto Mesra

Venkateshwarulu mengatakan, Kumar dan Avanthy sudah saling mengenal selama delapan tahun karena tinggal di area Chandnagar.

"Mereka memutuskan untuk kabur dari rumah pada 10 Juni, dan menikah keesokan harinya," ujar Venkateshwarulu.

Masalah muncul karena mereka beda kasta.

Keluarga Avanthy berasal dari kasta Reddy, yang setara dengan Ksatria.

Adapun Kumar berasal dari Bania dan masuk kalangan Waisya.

Dalam diari yang diungkapkan di pengadilan, orangtua Avanthy beserta dengan keluarga mereka menganggap pernikahan beda kasta itu penghinaan.

"Bahkan, mereka tidak keluar dari rumah karena saking malunya.

Sejak saat itu, mereka berusaha untuk membunuh Hemanth," jelas polisi.

Insiden ini mirip dengan kasus 15 September 2018, ketika seorang pria kasta Dalit, yang dikategorikan terendah di India, menikah dengan gadis dari kalangan lebih tinggi.

Pranay Kumar dibunuh di siang bolong di Miryalguda, Negara Bagian Telangana, karena memutuskan mengikat janji suci dengan gadis bernama Amrutha. 

Gadis Kasta Dalit Diperkosa dan Dianiaya Hingga Lumpuh

Seorang gadis berusia 19 tahun dari kasta Dalit diperkosa dan dianiaya hingga lumpuh oleh empat orang dari kasta di atasnya lebih dari sepekan lalu.

Tak cukup sampai di situ, lidah gadis malang itu juga terpotong dan kini dia masih dirawat di rumah sakit di Aligarh, Uttar Pradesh, India.

Dia menjalani perawatan yang intensif karena sumsum tulang belakangnya terluka parah.

Empat pria kasta atas dari desa korban di Distrik Hathras, Uttar Pradesh, India, telah dituduh melakukan pemerkosaan dan percobaan pembunuhan terhadap korban sebagaimana dilansir dari The Indian Express, Sabtu (26/9/2020).

Sebanyak tiga tersangka berhasil ditangkap polisi.

Laporan medis awal oleh rumah sakit telah mengkonfirmasi bahwa adanya pencekikan dan penyerangan terhadap korban.

Dokter mengatakan pemeriksaan lebih lanjut sedang dilakukan untuk memastikan adanya pemerkosaan.

“Saya duduk 100 meter darinya. Saya bisa menyelamatkannya. Saya berharap saya tidak tuli,” teriak ibu korban sambil menangis.

Keluarga korban mengatakan terdakwa utama, Sandeep (20), dan keluarganya tinggal di dekatnya.

Keluarga Sandeep selalu melecehkan kasta Dalit di daerah mereka.

Hampir dua dekade lalu, kakek Sandeep menjalani hukuman tiga bulan penjara karena diduga menganiaya kakek korban karena masalah kecil.

Dari 600 keluarga di desa itu, hampir setengahnya bermarga Thakur, sebuah marga keluarga bangsawan peninggalan feodal lama.

 Sedangkan kasta Brahmana membentuk 100 keluarga.

Hanya ada 15 keluarga yang merupakan Dalit di wilayah tersebut.

Mulanya korban, ibu korban, dan saudara laki-laki korban pergi untuk mencari makan pada 14 September pagi.

Selang beberapa saat, ibu korban menyuruh putranya untuk pulang duluan.

“Sekitar 9.45 pagi, saya berbalik dan melihat putri saya tidak ada di sana.

Saya pikir dia sudah pulang tapi kemudian saya melihat sandal merah mudanya.

Kami mencari beberapa lama dan kemudian menemukannya di dekat pohon,” kata ibu korban.

Gadis berusia 19 tahun itu terbaring dalam genangan darah yang mengalir dari mulut, leher, dan matanya.

Keluarga itu mengatakan dupatta, syal khas India, milik putrinya diikat di lehernya.

Dia lantas dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Dari situ, korban dirujuk ke rumah sakit di Aligarh.

Menurut keluarga, korban memberi tahu mereka sambil bersusah payah bahwa pelaku utamanya adalah Sandeep.

Saudara laki-laki perempuan tersebut, yang bekerja sebagai buruh, mengajukan pengaduan terhadap Sandeep.

Pelaku lainnya adalah Ravi yang merupakan paman Sandeep, Luv Kush, dan Ramu yang merupakan teman Sandeep.

Sandeep, Ravi, dan Luv Kush berhasil ditangkap namun Ramu berhasil melarikan diri.

“Mereka adalah kasta atas dan selalu mengganggu kami. Kami mengabaikan mereka.

Sandeep adalah seorang pecandu alkohol yang melecehkan wanita, tapi tidak ada yang pernah mengajukan keluhan,” kata saudara laki-laki korban.

Salah satu dokter yang merawat korban mengatakan sumsum tulang belakang korban rusak sehingga dia mengalami kelumpuhan dan tidak bisa bernapas dengan baik.

nspektur Polisi Hathras Vikrant Vir mengatakan dia juga mengalami luka parah di lehernya dan kini sedang dalam keadaan kritis berjuang untuk hidupnya.

Vir mengatakan kepolisian berusaha membantu keluarga korban dan ingin mengambil tindakan tegas terhadap para tersangka.

“Tiga dari empat tersangka telah ditangkap dan tim kami sedang mencari satu yang melarikan diri.

Korban sedang kritis dan tidak dapat memberikan pernyataan yang tepat sebelumnya.

Kami sekarang telah merekam pernyataannya dengan bantuan seorang polisi wanita,” kata Vir.

Viral Kafe di Bekasi Ramai Pengunjung yang Berkerumun Hingga Berjoget Ria

8 Gejala Tumor Otak yang Perlu Diwaspadai, Mulai Sakit Kepala hingga Mudah Lupa, Ini Cara Mengobati

Hasil Swab Keluar Setelah Pasien Meninggal, Kasus Positif Covid-19 di Abdya Bertambah Jadi 63 Orang

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menikah dengan Wanita dari Kasta Lebih Tinggi, Pria Ini Diculik dan Dibunuh"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved