Janda Bolong Laku Hingga Puluhan Juta Rupiah, Apa Penyebab Tanaman Hias Ini Meroket?
Tanaman hias jenis Monstera atau Janda Bolong saat ini tengah booming.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Tanaman hias jenis Monstera atau Janda Bolong saat ini tengah booming.
Tak main-main, harganya pun ikut meroket.
Janda Bolong disebut-sebut dijual hingga jutaan rupiah.
Harganya kini memang bisa mencapai ratusan juta.
Bahkan, untuk Janda Bolong berukuran kecil saja, harganya mencapai Rp 6 jutaan.
Lalu, jika ukurannya sudah cukup besar, tanaman hias ini akan dihargai per helai daun.
Harganya cukup fantastis, capai puluhan juta rupiah.
Fenomena serupa pernah terjadi beberapa tahun lalu saat tanaman Anthurium menduduki harga yang tak kalah "gilanya".
Seorang penjual tanaman hias, Vanda Fakhrozi pun mengungkapkan penyebabnya.
Menurut Vanda, naiknya harga tanaman Janda Bolong disebabkan budaya latah setelah tanaman ini jadi tren di kalangan pemilik rumah elite dan rumah-rumah yang desainnya minimalis.
"Ada yang menganggap kalau enggak ada monstera itu enggak keren rumahnya. Jadi faktor gengsi ini berperan," kata Vanda seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (27/9/2020).
Apalagi dengan efek viral di era media sosial, booming tanaman Janda Bolong ini pun jadi cepat meluas.
Ketika orang jadi banyak mencari, maka otomatis harganya ikut melonjak drastis, dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.
"Tren paling kencang ini di media sosial. Instagramable kalau orang bilang untuk foto-foto agar rumah terlihat estetik. Banyak ternyata yang buat monstera itu jadi tren," kata Vanda.
Juliana, penjual tanaman hias lain di Jakarta, mengungkapkan sejak beberapa bulan terakhir selalu ada orang yang mencari tanaman janda bolong.
Terkait harga tanaman monstera yang mencapai jutaan rupiah, tanaman hias ini memang memiliki beberapa jenis yang berbeda dengan tingkat perawatan yang berbeda pula, sehingga faktor ini sangat mempengaruhi harga.
"Mahal karena berbeda-beda jenis. Seperti (yang cukup mahal) Monstera veriegata. Coraknya putih hijau ada kekuning-kuningan, itu beda-beda jenisnya.
Perawatan lebih susah, otomatis demand lebih tinggi, harga lebih tinggi lagi," jelas Juliana.
Ia melanjutkan, tanaman monstera beberapa tahun lalu harganya terbilang lebih murah ketimbang tanaman hias sejenis.
Tren tanaman kekinian terbentuk dari pengaruh desain dan dekorasi rumah, terutama rumah minimalis.
"Untuk monstera ini kalau dibandingkan dulu banget ya, kata si petani itu cuma tanaman di pinggir jalan," ucap Juliana yang berjualan tanaman hias secara daring ini.
Secara umum, janda bolong sebenarnya tergolong tanaman hias yang mudah dirawat.
Tanaman ini hanya perlu disiram 1-2 kali setiap minggu.
Tanaman ini juga tahan hama dan penyakit.
Tanaman ini juga digandrungi karena cocok sebagai penghias di dalam rumah sekaligus sebagai penyejuk.
Ini karena monstera tak membutuhkan sinar matahari langsung.
Saat ini, monstera cenderung banyak dipakai sebagai dekorasi pelengkap pada beberapa konsep interior, seperti gaya minimalis dan Skandinavia.
Ini karena monstera sendiri merupakan tanaman rambat yang berasal dari hutan-hutan yang ada di wilayah Amerika Latin seperti Meksiko dan Guatemala.
Beberapa jenis tanaman monstera tergolong tanaman beracun.
Selain variegata, jenis monstera lain yakni Monstera obliqua, Monstera mint, dan Monstera deliciosa.
Lalu ada pula dari jenis lain seperti Monstera dubia, Monstera siltepecana, Monstera adansonu, dan Monstera borsigiana.
Sebagai informasi, selain monstera, tanaman hias lain yang booming dalam waktu bersamaan yakni aglaomena yang masih satu jenis dengan talas.
Penjelasan Pakar Unpad
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Syariful Mubarok mengatakan, tanaman hias berdaun indah ini termasuk dalam Familia Aracae.
Syariful mengungkapkan, bentuk tanaman Monstera ini memiliki keindahan pada daunnya yang memiliki lubang.
“Terkhusus pada jenis Variegata ini yang memiliki warna unik pada daun yaitu hijau putih, maka tidak heran dapat bernilai julai tinggi.” Demikian diungkapkan Syariful seperti dikutip dari laman resmi ketik. unpad.ac.id, Minggu (27/9/2020).
Lebih jauh, pria yang bergelut di Departemen Budidaya Tanaman ini menyatakan, harga tanaman ini melambung naik bukan karena teknik budidaya yang sulit.
Permainan harga Menurut dia, nilai jual Janda Bolong yang mencapai ratusan juta saat ini merupakan bentuk dari permainan harga semata.
“Ini hanya sebatas dari permainan dagang atau harga untuk tanaman hias,” kata Syariful.
Ia menambahkan, fenomena ini pernah terjadi pada sekitar tahun 2007.
Pada saat itu kenaikan harga fantastis pun pernah dialami oleh Anthrium Gelombang Cinta.
Syariful menjelaskan, jika sudah banyak yang produksi tanaman ini, maka akan mengakibatkan harga di pasaran menjadi turun drastis.
“Saya pun menakutkan hal tersebut terjadi pada monstera ini, setelah banyak dibudidayakan dan jumlahnya meningkat di masyarakat mengakibatkan harga turun,” tutur Syariful lagi.
Jika dilihat dari budidayanya, kata dia, tidak ada cara khusus untuk merawatnya.
Yang perlu diperhatikan hanya penyiraman, pemupukan, serta pengendalian hama penyakit.
Ia lalu melihat, ramainya tanaman hias monstera ini memiliki sisi baik dan buruk.
Untuk segi baiknya, nilai ekonomis semua jenis tanaman meningkat.
Harga tanaman jenis lain yang berdaun indah ikut naik, dan terbukti saat ini harga tanaman hias seperti anggrek, aglaonema, anthurium, caladium ikut meningkat.
Dengan viralnya monstera menjadikan masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan guna budidaya tanaman hias.
Namun segi buruk dari adanya fenomena ini ialah harga yang kemungkinan akan turun drastis.
Hal tersebut disebabkan mulai banyaknya yang membudidayakan tanaman serupa, sehingga pada akhirnya tidak memiliki nilai ekonomis lagi.
• Bupati Sarkawi : Ada Peningkatan Kasus Covid-19 di Bener Meriah, Warga Diminta untuk Patuhi Protkes
• Hari Kedua Pertempuran Azerbaijan dan Armenia di Nagorny Karabakh, Korban Tewas Jadi 39 Orang
• 6 Bulan Hilang dari Hawai, Papan Selancar Kesayangan Ditemukan di Filipina, Pemilik akan Melihatnya
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Janda Bolong Laku Hingga Jutaan Rupiah, Penjual Tanaman Hias Ungkap Penyebabnya