Update Corona di Abdya
Kasus Positif Covid-19 di Abdya Bertambah Jadi 64 Orang, Kecamatan Jeumpa Nihil Kasus
Kasus yang terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), bertambah satu orang sehingga total menjadi 64 orang...
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Jalimin
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Kasus yang terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), bertambah satu orang sehingga total menjadi 64 orang.
Hal ini berdasarkan update data terakhir dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Senin (28/9/2020) sore, pukul 17.00 WIB.
Kepala Dinkes Abdya, Safliati SST MKes dihubungi Serambinews.com menjelaskan, satu kasus baru terkonrfirmasi Positif Covid-19 adalah S (51), perempuan warga salah satu gampong Kecamatan Kuala Batee.
Perempuan ini dirawat di RSUZA Banda Aceh dan hasil pemeriksaan sampel swab PCR yang diterima Senin (28/9/2020), pasien ini terkonfirmasi Positif Covid-19.
Bertambah satu orang sehingga total kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kabupaten Abdya menjadi 64 orang, pendataan dilakukan sejak Maret 2020 lalu.
Dari jumlah tersebut, lima pasien meninggal dunia. Terakhir adalah R (37) tahun, perempuan warga Kecamatan Babahrot, Abdya, meninggal di RSUTP pada 17 September lalu.
Sebelumnya, meninggal dunia dua warga Kecamatan Babahrot, satu warga Kecamatan Blangpidie, dan satu warga Kecamatan Lembah Sabil.
• Pemkab Aceh Tengah Salurkan Bantuan Beras Program PKH Untuk 6.738 Warga
• Seniman Gayo Ini Ditangkap dan Dipenjara 22 Hari karena Dituduh PKI
• Gelar Coffee Morning, Dandim Pidie Ajak Wartawan Ikut Lomba Jurnalistik TMMD
Masih dari 64 kasus positif tersebut, lima orang masih menjalani isolasi di Abdya dan Banda Aceh, yaitu NZ (44), laki-laki dan EM (26), laki-laki, keduanya warga Kecamatan Blangpidie, MH (56, laki-laki warga Kecamatan Susoh.
Kemudian Ns, laki-laki warga luar daerah bekerja di Blangpidie Abdya, sebelumnya dirawat di RSUZA dan kini menjalani isolasi di rumah di Banda Aceh.
Dan, satu pasien positif yang dirawat di RSUZA Banda Aceh adalah kasus terbaru S (51), perempuan warga salah satu desa di Kecamatan Kuala Batee.
Sementara pasien terkonfirmasi Positif Covid-19 yang berhasil sembuh berjumlah 53 orang, setelah dirawat dan menjalani isolasi tidak ada lagi gejala Covid-19.
Nihil Kasus
Kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 berjumlah 64 orang merupakan pendataan sejak Maret hingga Senin (28/9/2020).
Kasus positif Covid-19 tersebar di delapan kecamatan dari sembilan kecamatan di Kabupaten Abdya.
Satu-satunya kecamatan yang belum ditemukan kasus Positif Covid-19 hingga sekarang ini adalah Kecamatan Jeumpa.
Wilayah kecamatan ini berbatas dengan Kecamatan Blangpidie, Susoh dan Kuala Batee.
Sedangkan delapan kecamatan yang menjadi penyebaran kasus Positif Covid-19, Kecamatan Blangpidie 32 orang, sejumlah 28 orang diantaranya sembuh, satu meninggal dunia dan 3 orang dalam isolasi/rawatan.
Kecamatan Susoh 10 orang, sejumlah 9 orang diantaranya sembuh, dan satu orang isolasi.
Kecamatan Kuala Batee 6 orang, sembuh 5 orang dan 1 orang isolasi.
Kecamatan Babahrot 5 orang, 2 orang sembuh dan 3 orang meninggal dunia.
Kecamatan Manggeng 4 orang, seluruhnya sembuh.
Kecamatan Lembah Sabil 3 orang, 2 orang sembuh dan 1 meninggal.
Kecamatan Setia 2 orang, sembuh seluruhnya.
Kecamatan Tangan-Tangan 1 orang, namun sudah sembuh.
Dari luar daerah bekerja di Abdya 1 orang, dan masih menjalani isolasi.
Lima Probable Dirawat
Sementara itu, berdasarkan update Dinkes Abdya dirilis, Senin sore bahwa jumlah pasien probable, sebelumnya dinamakan PDP (Pasien Dalam Perawatan) berjumlah 28 orang atau bertambah 1 orang satu hari sebelumnya.
Dari jumlah itu, 21 orang selesai menjalani isolasi/dirawat dan dinyatakan sembuh karena tidak ada lagi gejala Covid-19.
Dua orang meninggal dunia, yaitu pasien H (64) asal Jakarta Selatan, meninggal di Ruang Pinere RSUTP Abdya, 21 September lalu. Hasil pemeriksaan sampel swab PCR terhadap laki-laki pensiunan pramugara ini belum keluar hingga Minggu (27/9/2020).
Dan, pasien A (55), perempuan warga salah satu desa Kecamatan Susoh, meninggal dunia dalam perawatan RSUTP Abdya, 1 September lalu. Tapi, hasil pemeriksaan swab PCR keluar Jumat lalu, dinyatakan negatif Covid-19.
Sementara lima PDP lainnya masih dalam rawatan di Ruang Pinere RSUTP Abdya adalah A (45), laki-laki warga asal Bireuen bekerja di Abdya, HY (70), perempuan warga Kecamatan Susoh, FD (29), perempuan warga Kecamatan Blangpidie, dan R (48), laki-laki warga Kecamatan Susoh, dan M (65), laki-laki warga Kecamatan Susoh.
Zona Risiko Rendah
Diberitakan, Kebupaten Abdya dari sebelumnya staus zona oranye turun menjadi zona kuning (rendah) risiko penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Perkembangan menggembirakan itu merupakan hasil pemetaan zona risiko penyebaran Covid-19 daerah yang dilaksanakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat.
Kepala Dinkes Abdya, Safliati kepada Serambinews.com, Minggu menjelaskan bahwa Abdya turun menjadi zona rendah (kuning) risiko penyebaran Covid-19.
Perkembangan menggembirakan itu diumumkan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo dalam Video Telekonferensi yang diikuti Bupati Abdya, Akmal Ibrahim, Sabtu.
Diumumkan oleh Doni Monardo juga menjabat Kepala BNPB Pusat bahwa dari 23 kabupaten/Kota di Aceh, dua kabupaten masuk zona risiko rendah (kuning) penyebaran Covid-19, yaitu Kabupaten Abdya dan Kabupaten Bireuen.
Sedangkan 16 kabupaten masuk zona risiko sedang, yaitu Aceh Barat, Aceh Jaya, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Utara, Bener Meriah, Gayo Lues, Kota Langsa, Kota Lhok Seumawe, Kota Subulussalam, Nagan Raya, Pidie dan Pidie Jaya.
Adapun kabupaten masuk zona risiko tinggi (merah) adalah Aceh Besar, Aceh Selatan, Kota Banda Aceh, Kota Sabang dan Simeulue.
“Selangkah lagi, kita (Abdya) masuk zona hijau,” kata Safliati juga menjabat Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Abdya.(*)
• VIDEO DPRK Gayo Lues Gelar Sidang Paripurna Terkait Meningkatnya Covid-19
• Jenazah Zulman Diperkirakan Tiba di Aceh Selatan 3 Oktober 2020
• Tiga Poin Permasalahan Perempuan dan Anak di Aceh, Kekerasan Seksual, Korban Konflik dan Isbat Nikah