Luar Negeri
Milisi Houthi dan Pemerintah Yaman Berunding di Swiss, Ini Hasilnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Minggu (27/9/2020) mengatakan pihak yang bertikai di Yaman sepakat untuk menukar lebih dari 1.000 tahanan.
SERAMBINEWS.COM, KAIRO - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Minggu (27/9/2020) mengatakan pihak yang bertikai di Yaman sepakat untuk menukar lebih dari 1.000 tahanan.
Hal itu menandai fase pertama dari rencana pembebasan yang dicapai awal tahun ini.
Misi PBB di Yaman mengatakan pemerintah yang diakui secara internasional yang diusir dari ibu kota enam tahun lalu dan pemberontak Houthi telah mencapai kata sepakat.
Membebaskan kelompok pertama dari 1.081 tahanan sesuai dengan daftar nama yang disepakati, lansir AFP, Minggu (27/9/2020).
Kesepakatan pertukaran tahanan dipandang sebagai terobosan selama pembicaraan damai 2018 di Swedia.
Kedua pihak kemudian menyetujui beberapa langkah pembangunan kepercayaan, termasuk gencatan senjata di kota pelabuhan strategis Hodeida.
Implementasi rencana perdamaian tentatif, bagaimanapun tersandung di tengah serangan militer yang sedang berlangsung dan ketidakpercayaan kedua belah pihak.
• Koalisi Pimpinan Arab Saudi Bahas Kemajuan Operasi Penumpasan Militan Houthi di Yaman
Konflik di negara termiskin di dunia Arab itu meletus pada tahun 2014, ketika Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut ibu kota dan sebagian besar bagian utara negara itu.
Sebuah koalisi yang dipimpin Arab Saudi bertekad untuk memulihkan pemerintahan Presiden Abed Rabu Mansour Hadi, melancarkan intervensi militer beberapa bulan kemudian.
“Hari ini adalah hari yang penting bagi lebih dari seribu keluarga yang berharap dapat menyambut kembali orang yang mereka cintai dalam waktu dekat,” kata Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths.
Kesepakatan Minggu datang pada akhir pertemuan selama seminggu di Glion, Swiss yang diketuai bersama oleh kantor Griffiths dan Komite Palang Merah Internasional, perwakilan dari koalisi pimpinan Saudi juga hadir, kata PBB.
• 335 Korban Ranjau Yaman Dirawat di Pusat Prostetik Bantuan Raja Salman di Aden
PBB mengatakan kesepakatan itu dibangun berdasarkan rencana yang disetujui kedua belah pihak pada Februari 2020.
Griffiths mendesak kedua belah pihak untuk segera bergerak maju dengan pembebasan dan tidak berusaha memanfaatkan momentum ini untuk segera menyetujui pembebasan lebih banyak tahanan.
Fabrizio Carboni, Direktur ICRC untuk Timur Tengah, mendesak para pihak untuk segera bekerja untuk melaksanakan perjanjian dari tanda tangan di atas kertas menjadi kenyataan di lapangan.
Perang di Yaman telah melahirkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia, menyebabkan jutaan orang menderita kekurangan makanan dan medis.
Bahkan telah menewaskan lebih dari 100.000 orang, termasuk pejuang dan warga sipil.(*)
• Arab Saudi Kembali Hancurkan Drone Houthi dari Yaman