Luar Negeri
ISIS Nigeria Ledakkan Bom di Keledai, Targetkan Konvoi Gubernur Borno
Militan yang terkait dengan kelompok Negara Islam (ISIS) telah menggunakan seekor keledai yang diikat dengan bahan peledak untuk menyergap konvoi gube
SERAMBINEWS.COM, ABUJA - Militan yang terkait dengan kelompok Negara Islam (ISIS) telah menggunakan seekor keledai yang diikat dengan bahan peledak untuk menyergap konvoi gubernur negara bagian Borno, timurlaut Nigeria.
Gubernur Borno Nigeria Babagana Zulum sedang kembali ke ibu kota negara bagian Maiduguri, dari kota Baga ketika disergap.
Serangan Minggu (27/9/2020) terjadi dua hari setelah dia selamat dari serangan lain saat melakukan perjalanan ke daerah dekat Danau Chad.
Sedikitnya 18 orang tewas dalam penyergapan itu.
Di antara mereka ada 14 polisi dan tentara serta empat warga sipil.
Militan Negara Islam Provinsi Afrika Barat (Iswap), yang berada di balik serangan itu, memisahkan diri dari Boko Haram.
• ISIS Sergap Konvoi Tentara Nigeria, 18 Orang Tewas.
Sebuah kelompok Islam yang melancarkan pemberontakannya di timur laut Nigeria satu dekade lalu.
Kampanye kekerasan kelompok itu telah menyebar ke negara-negara tetangga, menewaskan lebih dari 30.000 orang dan memaksa dua juta orang meninggalkan rumah mereka, menurut PBB.
Gubernur Zulum kembali dari Baga di mana dia telah menemani ratusan penduduk yang kembali ke kota tempat mereka melarikan diri pada 2014 menyusul serangan jihadis yang mematikan.
Ketika tentara melihat keledai di jalan, mereka menembaknya.
Bahan peledak kemudian meledak dan para militan segera keluar dari tempat persembunyian untuk menembaki konvoi tersebut, kata seorang pejabat di salah satu konvoi Gubernur Zulum kepada BBCNews, Selasa (29/9/2020).
Sejumlah pemberontak tewas dalam baku tembak berikutnya.
Tidak seorang pun dalam konvoi termasuk gubernur terluka, tetapi beberapa kendaraan rusak akibat peluru, kata pejabat itu.
• Regulator Nigeria Akan Terima Uang Virtual Sebagai Alat Pembayaran Sah
Gubernur Zulum mengatakan pekan lalu memberi makan orang-orang yang terlantar akibat kekerasan di negara bagian itu tidak berkelanjutan secara finansial.,
Dia bersikeras satu-satunya pilihan adalah bagi mereka untuk kembali dan membangun kembali rumah untuk menjalani kehidupan yang bermartabat, kantor berita AFP melaporkan.
Namun, badan-badan bantuan telah menyatakan kekhawatirannya tentang keamanan rakyat.
Terlepas dari upaya regional untuk mengakhiri kampanye kekerasan Boko Haram, kelompok tersebut telah meningkatkan serangannya dalam beberapa bulan terakhir ini.(*)
• Sopir Ambulans Wanita Pertama Arab Saudi Sebut Sebagai Balsem Penyembuh Jiwa