Kisah Saskia, Gadis Yatim Piatu yang Jadi Penggembala Sapi dan Pungut Kelapa Demi Nafkahi 4 Adiknya
Selain itu, mereka juga mencari nafkah dengan cara memungut kelapa yang jatuh di kebun milik warga untuk dijual ke pengepul.
Kelima bocah yatim piatu ini memang masih tinggal di rumah peninggalan almarhum orang tuanya.
Kelimanya hanya mendatangi rumah tantenya saat membantu tantenya atau saat hendak makan.
Kelima bocah ini kerap makan apa adanya.
Bahkan kerap makan tanpa lauk pauk.
Maklum, Juna, Tante Saskia juga hidupnya pas pasan dan tergolong keluarga miskin.
Meski ia tergolong tidak mampu, namun karena prihatin dengan kondisi keluarga dan masa depan keponakannya yang kehilangan orangtua yang menjadi panutannya, ia terpaksa ikut bertanggung jawab mengurus ponakannya.
Karena tak punya perabotan dapur di rumahnya, Juna menampung kelima ponakannya itu untuk makan setiap hari.
Di rumahnya yang sederhana inilah kelima bocah ini kerap ikut membantu sang tante memasak atau menggelar bersih-bersih di rumahnya.
“Sejak ayah dan ibunya meninggal mereka ikut saya. Sekarang yang kecil-kecil ini sudah sekolah.
Kalau mau makan ya ke rumah saya karena hanya bersebelahan.
Di rumahnya itu tidak ada perabotan dapur, jadi makannya di sini,”jelas Juna.
Keluarga kecil Saskia kini tinggal di rumah peninggalan almarhum orangtuanya.
Kondisi rumahya memperihatinkan, nyaris tanpa perabot dan alat dapur.
Kondisinya terlihat mulai tidak terurus, sejak kedua orangtua mereka meninggal beberapa tahun lalu.
Bocah yatim piatu ini tampak hanya makan apa adanya.