Ular Bunuh Katak Beracun Secara Sadis, Belah Perut Sampai Keluar Isi Lalu Memakannya
Kemudian ular mengeluarkan organ dalam katak, sebelum memasukkan seluruh kepalanya ke dalam mulut.
SERAMBINEWS.COM - Studi baru yang diterbitkan jurnal Herpetozoa melaporkan nasib malang seekor katak yang dimangsa ular kukri pita kecil (Oligodon fasciolatus) di Thailand.
Mungkin ini adalah kematian terburuk dan paling mengerikan antara predator dan mangsanya.
Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa setelah ular menangkap dan melilit katak, reptil itu menggunakan giginya yang panjang dan tajam untuk membelah perut katak.
Kemudian ular mengeluarkan organ dalam katak, sebelum memasukkan seluruh kepalanya ke dalam mulut.
Saat ular melakukan aksinya, si katak malang masih hidup.
Strategi makan yang mengerikan seperti ini belum pernah tercatat pada spesies ular.
Pasalnya, kebanyakan ular menelan mangsanya secara utuh.
Namun, kejadian yang direkam oleh tim peneliti Denmark-Thailand yang dipimpin oleh Henrik Bringsøe berhasil mendokumentasikan interaksi predator-mangsa yang mengerikan ini.
Dalam setiap momen mengerikan yang berlangsung berjam-jam itu, katak berjuang keras untuk melarikan diri.
Namun itu sia-sia. Katak yang tidak beruntung itu termasuk dalam kelompok umum katak bintik-hitam Asia, Duttaphrynus melanostictus.
• Kemendagri Luncurkan Anjungan Dukcapil Mandiri, Kini Cetak KTP & KK Bisa Dimana Saja dalam Dua Menit
• VIRAL Istri Sah Pergoki Suami Selingkuh Bareng Wanita Lain di Hotel, Bukan Marah Tapi Telpon Mertua
Katak D. melanotictus dikenal memiliki racun kuat yang dikeluarkan dari kelenjar di leher dan punggung.
Ada kemungkinan, ular membedah perut katak D. melanotictus untuk menghindari racun mematikannya.
Namun, pada suatu kesempatan seekor ular dewasa terekam menelan seekor katak kecil D. melanotictus secara utuh.
Mungkin saja katak yang lebih kecil tidak begitu mematikan dibandingkan yang lain, atau bisa jadi ular kukri telah beradaptasi dengan terhadap racun katak.
Jika yang terakhir benar, maka bisa jadi pembedahan adalah cara untuk membuat mangsa yang lebih besar lebih mudah dicerna.