Kesehatan

Pentingnya Pemeriksaan Mata Anak untuk Mendeteksi Gangguan Sejak Dini

"Jika kelainan terlambat diketahui, akan sangat berpotensi terjadinya gangguan fungsi penglihatan berat sampai kebutaan."

Editor: Nasir Nurdin
Eva Imelda/For Serambinews.com
dr. Eva Imelda M.Ked (Oph),SpM 

Artikel kesehatan yang ditulis oleh dr. Eva Imelda M.Ked (Oph), SpM dari Divisi Pediatric Ophthalmology Ilmu Kesehatan Mata RSUDZA/FK Unsyiah mengingatkan tentang pentingnya pemeriksaan mata anak sejak usia dini. “Angka kebutaan di Aceh sebesar 0,4 persen dari populasi karena beberapa hal di antaranya kesadaran masyarakat yang masih kurang untuk memeriksakan kesehatan mata terutama pemeriksaan mata bayi/anak,” ungkap Eva.

SERAMBINEWS.COM – Gangguan penglihatan banyak terjadi dalam berbagai tingkatan keparahan. Sekitar 80 persen gangguan penglihatan dan kebutaan di dunia dapat dicegah. Dua penyebab terbanyak adalah gangguan refraksi dan katarak.

Untuk mencegah dan menanggulangi permasalahan gangguan penglihatan dan kebutaan, World Health Organization (WHO) membuat program Vision 2020 yang direkomendasikan untuk diadaptasi oleh negara-negara anggotanya.

Vision 2020 adalah suatu inisiatif global untuk penanganan kebutaan dan gangguan penglihatan di seluruh dunia.

Di Indonesia, Vision 2020 dicanangkan pada 15 Februari 2000 oleh Megawati Soekarnoputri sebagai wakil presiden saat itu.

Untuk mencapai Vision 2020, WHO menetapkan setiap hari Kamis minggu kedua Oktober sebagai Hari Penglihatan Dunia (World Sight Day/WSD) yang dilaksanakan sejak tahun 2000. Tahun 2020 ini WSD jatuh pada 8 Oktober.

Penyebab gangguan penglihatan dan kebutaan terbanyak—refraksi dan katarak—dapat diatasi dengan baik di berbagai negara termasuk Indonesia.

Pakar Kesehatan Inggris Keluarkan Peringatan, Vaksin Covid-19 Tidak Akan Akhiri Ancaman Virus Corona

Berdasarkan survei kebutaan tahun 2013, angka kebutaan Indonesia 1,5 persen dari seluruh populasi.

Penduduk Aceh mengalami kebutaan 0,4 persen dari populasi, termasuk angka yang jauh rendah dibandingkan provinsi-provinsi lain.

Angka kebutaan di Aceh disebabkan beberapa hal di antaranya kesadaran masyarakat yang masih kurang untuk memeriksakan kesehatan mata terutama pemeriksaan mata bayi/anak.

Proses pemeriksaan mata anak.
Proses pemeriksaan mata anak. (Eva Imelda/For Serambinews.com)

Prevalensi kebutaan dan gangguan penglihatan dipengaruhi keterbatasan finansial, mobilitas, pendidikan, dan informasi.

Untuk diketahui, saat dilahirkan mata belum berfungsi secara normal (immature visual system),  baik dalam fungsi ketajaman penglihatan, kemampuan penglihatan warna, kemampuan penglihatan binokular serta stereoskopis.

Virus Corona Telah Ubah Wajah Dunia, Kota Harus Lebih Tangguh Bagi Semua Orang

Seiring pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak, mata juga ikut mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Mata akan mencapai fungsi penglihatan normal di sekitar usia tujuh tahun. Bahkan menurut beberapa penelitian, perkembangan mata anak bisa mencapai usia 15 tahun untuk fungsi yang normal.

Karenanya perlu dipastikan setiap mata bayi/anak berkembang sesuai dengan tahapan-tahapan perkembangan fungsi penglihatan normal. Dalam rentang waktu ini diharapkan telah diketahui kelainan mata pada anak dan sudah tertangani.

Pakar Kesehatan Inggris Keluarkan Peringatan, Vaksin Covid-19 Tidak Akan Akhiri Ancaman Virus Corona

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved