Kesehatan

Serangan Jantung Mendadak Saat Bersepeda, Pesepeda Pemula Harus Waspada Hal Ini

Masyarakat dari berbagai kalangan usia mulai menjalani olah raga bersepeda ini, meski pandemi virus corona belum punah.

Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS/instagram
ILUSTRASI - Gowes bersama komunitas Aceh Charity 

Komunitas Pitpitan memperkenalkan pesona objek wisata di Kuningan sambil bersepeda. (Istimewa)
“Risikonya bisa serangan jantung dan stroke. Sudah banyak kasus seperti itu,” tutur Azrul.

Mulai menggemari olahraga harus diimbangi dengan pengetahuan seputar olahraga tersebut secara baik dan benar.

Olahraga harus mengikuti langkah-langkah yang sesuai karena jika memaksakan diri dan terlalu berat bisa membahayakan kesehatan.

Porsi olah raga berlebihan bisa sebabkan serangan jantung

Bersepeda menjadi olahraga yang menyegarkan. Duduk di sadel sambil menggowes berjam-jam terkadang tidak terasa atau bahkan sampai berusaha sekuat tenaga untuk tetap menggowes mencapai target.

Saat olahraga seperti bersepeda, jantung akan berdetak lebih cepat karena harus memompa darah terus menerus, padahal kemampuan jantung ada batasnya.

“Kita harus terbuka terhadap kemungkinan bahwa ada batas dalam bersepeda dan jika melewati batas tersebut bisa berakibat buruk pada jantung,” ujar ahli jantung dr. James O’Keefe.

Dokter O’Keefe mengatakan olahraga kardio yang berlebihan menyebabkan sejumlah kerusakan kecil dalam jangka pendek.

Kemudian cedera kecil ini berubah menjadi cedera jangka panjang yang lebih berat yang dapat melukai jantung dan pembuluh darah.

“Seiring waktu, perubahan jangka panjang ini meningkatkan risiko serangan jantung, arteri koroner dan beberapa kasus bisa terjadi henti jantung,” jelas dr. O’Keefe.

Kondisi ini juga bisa terjadi pada atlet jika tidak memperhatikan porsi latihan dan kondisi tubuh.

Sebuah studi menjelaskan bahwa olahraga semacam atletik bisa memberikan beban pada kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) dan dapat menimbulkan risiko gagal jantung yang tidak terdeteksi.

Dalam olahraga rekreasi (termasuk di dalamnya bersepeda) kejadian kematian jantung mendadak dapat meningkat, apalagi jika individu tersebut memiliki penyakit penyerta.

Hal ini karena banyak individu yang lebih tua berpartisipasi dalam olahraga ini.

Menyesuaikan lamanya waktu olah raga

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved