Sama-sama dari Aceh, Ini Perbedaan Tari Saman dan Ratoh Jaroe yang Mendunia
Berdasarkan pencarian di Youtube, masih banyak Youtuber yang menyebut tari Ratoh Jaroe dengan tari Saman, di judul video yang diupload.
Penulis: Hendri Abik | Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tari Saman dan tari Ratoh Jaroe merupakan tarian khas Aceh.
Tarian yang selalu nampak memukau para penonton ini memang memiliki persamaan dan bahkan kerap disebut kembaran.
Tak pelak, sering sekali orang salah dalam menyebut kedua tarian ini.
Meskipun disebut kembaran namun nyatanya kedua tarian ini berbeda.
Berdasarkan pencarian di Youtube, masih banyak Youtuber yang menyebut tari Ratoh Jaroe dengan tari Saman, di judul video yang diupload.
Salah satunya adalah video penampilan penari Ratoh Jaroe pada grand final the 10th International Folklore Festival “Interfolk in Russia” di St. Petersburg, Rusia 14 November 2017 lalu.
“Tarian Aceh,Tari Saman Juara 1 di Dunia” demikian tulis akun Top Militer pada keterangan video yang telah mencatat lebih 10 juta kali ditonton ini.
Tapi, tarian itu bukanlah tari Saman, melainkan Ratoh Jaroe.
Memang Saman adalah salah satu unsur yang mempengaruhi lahirnya tari Ratoh Jaroe hasil kreasi koreografer asal Banda Aceh, Yusri Saleh alias Dek Gam.
Selain dari gerakan Saman, tari Ratoh Jaroe juga diangkat dari tari Likok Pulo, Rapai Geleng, Tarek Pukat, dan tari asal Aceh lainnya.
Hasil kreasi Dek Gam yang memadukan banyak tarian dan syair di Aceh ini sangat cepat diterima oleh masyarakat Indonesia dan dunia.
Dek Gam telah mengajarkan tari Ratoh Jaroe ini kepada ribuan siswa SMA/MA dan mahasiswa di Indonesia dan berbagai negara di dunia.
Jadilah, Ratoh Jaroe sebagai tarian urban yang paling terkenal di Indonesia saat ini.
Seiring dengan itu, Dek Gam pun mendapat julukan "The King of Ratoh Jaroe".

Jika dilihat dari sejarah dan popularitas, kesalahan menyebut Saman kepada tari Ratoh Jaroe memang dapat dimaklumi.
Karena Saman adalah tarian asal Gayo Lues (Aceh) yang sudah sangat terkenal dan memiliki akar sejarah yang sangat kuat.
Pada 2011, tari Saman ini juga sudah ditetapkan sebagai warisan dunia tak benda oleh Unesco, badan khusus PBB yang mengurus Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan.
Sementara Ratoh Jaroe adalah tarian pendatang baru hasil kreasi Yusri Saleh (Dek Gam).
Tarian ini diperkenalan oleh Dek Gam kepada anak didiknya saat menjadi pelatih tari di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), sekitar tahun 2000.
Sebenarnya, Tarian Ratoh Jaroe ini lebih dekat dengan tarian Rateb Meuseukat gerakannya diajarkan oleh Teungku Abdurrahim alias Habib Seunagan (Nagan Raya).
Sedangkan syair atau rateb-nya diciptakan oleh Teungku Chik di Kala, seorang ulama di Seunagan, yang hidup pada abad ke XIX.
Hanya saja, tari Rateb Meuseukat ini tidak sepopuler Saman, sehingga ketika Ratoh Jaroe mulai terkenal, orang-orang kerap menyebutnya sebagai Saman, bukan Rateb Meuseukat.
Lalu, apa saja sih perbedaan Saman (tarian tradisional dari Gayo Lues) dengan Ratoh Jaroe yang merupakan tarian urban atau tari kreasi ciptaan Yusri Saleh?
Berikut perbedaannya yang berhasil Serambiwiki.com himpun.
1. Asal
Tari Saman berasal dari suku Gayo.
Sedangkan Ratoh Jaroe dari hasil kreasi seorang seniman Aceh bernama Yusri Saleh pada tahun 2000-an.
2. Bahasa Dalam Syair
Tari saman menggunakan bahasa Gayo.
Sedangkan Tari Ratoh Jaroe dalam bahasa Aceh.
3. Makna
Tari Saman mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakkan dan kebersamaan.
Tari Ratoh Jaroe adalah interpretasi dari semangat perempuan Aceh yang dikenal tangguh, kuat, dan memiliki tekad berani yang sudah dikenal sejak masa yang lampau.
4. Alat musik
Tari Saman tidak menggunakan alat musik sebagai pengiring tarian, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepukan tangan mereka yang menjadi pelengkap Tari Saman.
Tari Ratoh Jaroe diiringi dengan alat musik bernama rapai yakni alat musik yang bentuknya mirip rebana dan dimainkan dengan cara ditabuh.
5. Penari
Tari Saman dimainkan oleh penari laki-laki dengan jumlah ganjil.
Tari Ratoh Jaroe dimainkan oleh perempuan dengan jumlah genap.
6. Kostum
Kostum penari Saman adalah baju kantong bermotif Kerawang dengan warna dasar hitam, dengan motif berwarna merah, putih, kuning dan hijau.
Kostum penari Ratoh Jaroe adalah polos yang kebanyakan berwarna merah, kuning dan hijau dengan kombinasi tenun khas Aceh untuk menghiasi bagian depan kostum. Songket khas Aceh dikenakan oleh para penari Tari Ratoh Jaroe yang dipasangkan dengan kostum yang berwarna cerah.
Perbedaan kedua tarian tersebut dijelaskan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Aceh, Jamaluddin kepada Serambinews.com, saat membuka Babak Final Festival Ratoh Jaroe memperebutkan Piala Gubernur Aceh, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata RI, Sabtu (26/9/2019) malam.
Menurutnya penjelasan ini diperlukan agar publik memahami ciri dan karakteristik kedua tarian tersebut. (SerambiWiki.Com/Hendri)
• Arab Saudi Buka Umrah dalam 3 Tahap, Jamaah Luar Negeri Dibuka 1 November 2020 dan Peserta Dibatasi
• Adegan Film Khaali Peeli Disensor, Bagian Mesum Dihilangkan
• Perang Armenia dan Azerbaijan Makin Sengit, Giliran Kota Ganja Dihujani Roket
(Artikel ini telah tayang di serambiwiki.tribunnews.com)