Perang Armenia-Azerbaijan Bisa Berpotensi Jadi Perang Dunia III, Ini Buktinya
Perselisihan antar negara tetangga, Armenia dengan Azerbaijan kian hari kian meruncing. sengketa ini berpotensi menjadi perang dunia III.
SERAMBINEWS.COM - Perselisihan antar negara tetangga, Armenia dengan Azerbaijan kian hari kian meruncing.
Hujan roket pun tak bisa dihidari di kota Karabakh sampai detik ini.
Puluhan korban dari militer maupun sipil hampir setiap hari berjatuhan.
Ternyata pertempuran memperebutkan wilayah sengketa ini berpotensi menjadi perang dunia III.
Bagaimana tidak, banyak negara baik yang terang-terangan seperti Turki atau yang terselubung ikut campur dalam pertempuran tersebut.
Bahkan beberapa negara itu kedapatan mengirimkan pasukan militernya untuk membantu salah satu negara yang sedang bertikai.
• Azerbaijan vs Armenia: Ini 5 Fakta Nagorno Karabakh, Merdeka De Facto Tapi Tak Diakui Internasional
• Bentrokan Sengit di Nagarno-Karabakh Berlanjut, Pasukan Armenia Hancurkan Kota Ganja
Melansir dari The Guardian, Turki di bawah kepemimpinan Erdogan memang secara gamblang mendukung perjuangan Azerbaijan untuk melawan Armenia.
Bahkan Erdogan kedapatan mengirim pasukan militer bayara, ahli militer, serta artileri berat ke medan perang di Karabakh.
Mengutip dari AFP, (3/10/2020), Erdogan diketahui mengirim tentara bayaran yang berasal dari Suriah untuk membantu pasukan Azerbaijan.
Pada Jumat (2/10/2020) Perdana Menteri Nikol Pashinyan mengatakan ke surat kabar Perancis Le Figaro, bahwa Turki telah "memberangkatkan ribuan tentara bayaran dan teroris" ke Azerbaijan dari Suriah utara.
Pashinyan dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam panggilan telepon, menyatakan "keprihatinan serius" atas laporan "keterlibatan dalam aksi militer gerilyawan kelompok bersenjata ilegal dari Timur Tengah," ujar Kremlin.
• Video - Pasukan Armenia Rudal Beylagan, Barda, dan Tartar di Azerbaijan, Sebelumnya di Wilayah Ganja
• Perang Azerbaijan-Armenia Makin Parah, Tentara Bayaran Dikerahkan ke Medan Pertempuran
Meski lewat akun Twitter pribadinya Erdogan mengatakan ingin menghancurkan Armenia, namun belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintahan Turki.
"Ada lagi potongan informasi yang salah terhadap Azerbaijan," ucap Hikmat Hajiyev asisten presiden urusan luar negeri Azerbaijan, dalam konferensi pers.
"Kami sepenuhnya menolaknya, Azerbaijan tidak butuh pasukan asing karena kami punya angkatan bersenjata profesional dan kami juga punya pasukan cadangan yang cukup."
Namun kenyataannya, salah seorang ahli militer asal Inggris mendapatkan bukti setidaknya sebanyak 1.200 orang Suriah datang ke Azerbaijan.