Berita Banda Aceh

Transaksi Saham di Aceh Sempat Turun, Saat Awal-awal Pandemi Covid-19

Awal-awal pandemi Covid-19 atau virus Corona terjadi, transaksi saham di Aceh sempat turun tepatnya pada Februari hingga April 2020....

Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Aceh, Thasrif Murhadi. 

Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Awal-awal pandemi Covid-19 atau virus Corona terjadi, transaksi saham di Aceh sempat turun tepatnya pada Februari hingga April 2020.  

“Awal pandemi itu transaksi banyak yang ngedrop. Ngedrop banget, karena memang hampir semua saham mengalami penurunan yang drastis. Jadi mau tidak mau memaksa investor yang ada untuk wait and see dulu sampai pasar tenang,” kata Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Aceh, Thasrif Murhadi saat menjadi narasumber dalam Program Serambi Podcast Edisi Bincang Bisnis dengan tema “Perkembangan Investasi Saham di Aceh di Tengah Covid-19”, yang disiarkan langsung melalui Facebook Serambinews.com, Selasa (6/10/2020).

Ia mengatakan transaksi saham yang terjadi pada Februari-Maret 2020 hanya seperempat, bahkan dibawah seperempat dari biasanya.

Semua sektor terjadi seperti itu, bahkan usaha-usaha riil mengalami penurunan yang drastis, dan hal yang sama juga terjadi pada pasar modal.

Thasrif mengatakan sepanjang tahun 2020, Februari merupakan transaksi saham terendah terutama di Aceh. Peningkatan transaksi terjadi lagi sejak April 2020 hingga sekarang sudah mulai kembali naik.

“Itu seiring dengan investasi masyarakat. Instrumen saham-saham yang dibeli masyarakat yang tadinya ngedrop jauh, sekarang sudah mulai naik lagi. Banyak sektor yang berdampak, seperti properti masih low tapi sudah ada pergerakan, sektor-sektor manufaktur sudah kelihatan meningkat,” sebutnya.

Selain itu, Thasrif juga menyampaikan di tengah pandemi ini ada sejumlah sektor yang tepat dilirik oleh para investor untuk berivestasi. 

Yaitu sektor farmasi, karena tentu di tengah wabah virus corona yang masih terjadi ini orang-orang membutuhkan obat, multivitamin, dan segala perangkat untuk menaikkan imun tubuh.

Selanjutnya, sektor-sektor konsumsi, consumer good, saham-saham yang produknya itu dikonsumsi oleh masyarakat. Disamping itu juga, kata Thasrif, investor tidak perlu khawatir berlebih, justru disaat-saat seperti ini peluang untuk berinvestasi.

“Karena banyak sekali saham-saham yang murah saat ini, perusahaan-perusahaan bagus itu terdiskon sekarang. Tapi lihat juga, ini produk-produknya dipakai oleh masyarakat umum atau tidak. Kondisi keuangannya sehat atau tidak. Jadi kalau itu sudah terpenuhi tidak perlu khawatir,” katanya.

Sementara bagi pemula yang ingin melakukan investasi saham, ia menyampaikan yang harus dipahami terlebih dahulu adalah apa itu investasi saham, mengetahui keuntungan dan resikonya.

“Yang penting tahu dulu keuntungan dan resikonya. Jangan hanya kita tahu untungnya saja, tapi resikonya kita lupa. Yang paling penting kita pahami setiap investasi itu pasti ada resiko. Tentunya tingkat resiko berbeda-beda,” sebutnya.(*)

PII Minta Pemerintah Aceh-DPRA Perhatikan Pendidikan di Tengah Pandemi

Biadab! Tiga Bocah Diikat Tangan, Mulut Dilakban dan Diperkosa oleh 3 Pelaku, Terjadi di Banda Aceh

Kapal Aceh Hebat Berlayar Tahun Depan, Pemerintah Ajukan Pelayaran Disubsidi Pusat

 
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved