Berita Aceh Tamiang

Dampak Covid-19, Omzet Pedagang di Aceh Tamiang Turun Drastis

Sejumlah pedagang di Aceh Tamiang mengalami penurunan omzet secara drastis selama pandemi Covid-19.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: M Nur Pakar
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
Perwakilan pedagang ikan di Aceh Tamiang saat mempersoalkan penyaluran bantuan UMKM di DPRK Aceh Tamiang, beberapa waktu lalu. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Sejumlah pedagang di Aceh Tamiang mengalami penurunan omzet secara drastis selama pandemi Covid-19.

Pendapatan yang dikumpulkan setiap harinya tak mampu mencapai separuh omzet di hari normal.

Juliansyah (41), pedagang kelapa di pasar tradisional itu mengaku bidang usahanya merupakan yang paling telah dihantam gelombang virus Corona.

Bila di waktu normal dia sanggup memborong buah kelapa sebanyak satu mobil pikap, kini dia hanya berani menerima 50 butir per harinya.

“Sekarang ini bisa jual 50 butir saja sudah lumayan kali. Kalau dulu jangan ditanya, satu mobil (pikap) berani kita tampung setiap hari,” kata Juliansyah, pedagang di Pasar Pagi Kualasimpang, Rabu (7/10/2020).

Otomatis minimnya buah yang terjual ini membuat penghasilannya menurun drastis.

Cegah Kemacetan Arus Lalu Lintas, 49 Personel Dishub Agara Dikerahkan Jaga 10 Pasar Rakyat

Sebelum wabah Covid-19 menyerbu, pedagang yang sudah sembilan tahun berjualan kelapa ini meraup omzet Rp 800 ribu, kini hanya berkisar Rp 250 hingga Rp 300 ribu.

Menurutnya dampak turunnya grafik penjualan ini dipicu efek domino lesunya pasar kuliner di Aceh Tamiang. Selama ini pelanggan buah kelapanya merupakan pengelola rumah makan dan penjual es.

“Tengok saja sekarang, warung makan sepi, minuman es yang pakau santan pun sudah banyak tutup. Dampaknya langsung ke kamilah,” ujarnya.

Keluhan serupa disampaikan Ahmad (34), pedagang sate matang di Karangbaru, Aceh Tamiang.

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 membuat usahanya terus mengalami keterperukan hingga kadang membuatnya nombok.

Kabar Gembira! Seratusan Warga Lhokseumawe Sembuh dari Paparan Covid-19, Segini Sisa Pasien Corona

Ahmad mengatakan saat ini usaha satenya hanya mampu menjual 1,5 kilogram daging.

Capaian ini diakuinya sangat jauh dari hasil penjualan sebelum Covid-19, yakni mencapai delapan kilogram.

“Kadang-kadang kita pulang nombok, gak ada hasil. Kalau begini terus bisa gak jualan lagi,” ujarnya.(*)

Pedagang Simpang Upah Direlokasi ke Lahan HGU, Pemkab Aceh Tamiang Sediakan 100 Kios

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved