Internasional
Jerman Peringatkan Rusia Atas Kasus Keracunan Alexei Navalny, Sanksi Tidak Akan Dapat Dihindari
Pemerintah Jerman, Rabu (7/10/2020) memperingatkan Rusia tentang sanksi yang tidak akan dapat dihindari.
SERAMBINEWS.COM, BERLIN - Pemerintah Jerman, Rabu (7/10/2020) memperingatkan Rusia tentang sanksi yang tidak akan dapat dihindari.
Jerman menyatakan jika Rusia gagal menjelaskan keracunan Alexei Navalny.
Maka akan mendesak Uni Eropa untuk bertindak keras terhadap lingkaran dalam Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pesan keras datang sehari setelah pengawas senjata kimia PBB, OPCW mengkonfirmasi temuan Jerman, Prancis dan Swedia.
Pemimpin oposisi Rusia terbukti diracuni oleh agen saraf dari kelompok Novichok era Uni Soviet, lansir AFP, Rabu (7/10/2020).
"Pelanggaran serius terhadap hukum internasional dilakukan dengan perang kimia, dan sesuatu seperti itu tidak dapat bertahan tanpa konsekuensi," kata Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas kepada anggota parlemen.
• Jerman Temukan Zat Beracun di Tubuh Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny, Akan Segera Ambil SIkap
"Jelas jika peristiwa itu tidak diselesaikan, jika informasi yang diperlukan tidak diberikan, maka sanksi yang ditargetkan dan proporsional terhadap mereka yang bertanggung jawab di pihak Rusia tidak akan terhindarkan," tambahnya.
Navalny secara medis dievakuasi ke Jerman pada akhir Agustus 2020 setelah jatuh sakit di pesawat dan menghabiskan beberapa hari di rumah sakit Siberia.
Dia dipulangkan setelah lebih dari sebulan di rumah sakit Berlin Charite dan telah berjanji untuk kembali ke Rusia untuk melanjutkan kampanye oposisi saat benar-benar pulih.
Barat menuntut jawaban dari Moskow, seusai Navalny sendiri menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin berada di balik serangan beracun.
Dia mencatat hanya pejabat tinggi yang dapat menggunakan agen saraf kelas militer.
• Pemimpin Oposisi Rusia Terbukti Diracun, Pengawas Senjata Kimia Global Temukan Zat Saraf Novichok
Tapi Rusia dengan tegas menolak tuduhan itu dan mengecam atas skenario konspirasi yang direncanakan sebelumnya.
Kasus tersebut telah menjerumuskan hubungan Rusia dengan Jerman ke titik terendah baru.
Kasus itu terjadi hanya setahun setelah pembunuhan di sebuah taman Berlin tengah yang menurut jaksa penuntut Jerman diperintahkan oleh Moskow.
• Presiden Rusia Vladimir Putin Ultah ke-68, Rudal Hipersonik 8 Kali Kecepatan Suara Diluncurkan
Seorang tersangka Rusia sedang diadili atas pembunuhan itu, dengan sidang dibuka Rabu (7/10/2020).
Pembunuhan kurang ajar di jantung ibu kota Jerman tampaknya menjadi titik kritis bagi Kanselir Angela Merkel, yang mengatakan pada Mei pembunuhan itu mengganggu kerj sama kepercayaan antara Berlin dan Moskow.(*)