Berita Papua
KKB Tembaki Pos TNI di Pasar Baru Kenyam, Satu Warga Sipil Terluka, Ini Rentetan Kekerasan di Papua
Beberapa warga setempat dilaporkan telah memperingatkan Wetipo agar tidak berkeliaran di dekat pos keamanan TNI karena penembakan sporadis di lokasi
SERAMBINEWS.COM, JAYAPURA - Anggota kelompok bersenjata Papua dilaporkan menembaki pos TNI di kawasan Pasar Baru Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, pada Selasa pagi, melukai seorang warga sipil.
Dalam berita berbahasa Inggris, Selasa (7/10/2020), Kantor Berita Antara melaporkan, warga sipil yang diidentifikasi bernama Yulius Wetipo (34) tertembak saat melintasi pos pengamanan TNI dalam perjalanan menuju tempat kerja.
Ia menuju camp PT Dolarosa.
Dia dilaporkan menderita luka tembak di sisi kiri dan kanan pinggang.
Tentara Indonesia yang berjaga di pos memanggil ambulans yang membawa pekerja yang terluka ke Dinas Kesehatan Masyarakat Pasar Baru Kenyam.
Beberapa warga setempat dilaporkan telah memperingatkan Wetipo agar tidak berkeliaran di dekat pos keamanan TNI karena penembakan sporadis di lokasi tersebut, tetapi ia mengabaikan peringatan mereka.
Pada Selasa pagi, pemberontak bersenjata menembakkan lima peluru ke pos keamanan.
Wetipo yang sedang melaju melewati pos dengan mengendarai sepeda motor saat diserang berusaha untuk berbalik, namun terjatuh setelah terkena peluru.
Dia menerima pertolongan pertama di layanan kesehatan umum sebelum diterbangkan ke RS Charitas di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, untuk perawatan lebih lanjut.
Tiga pekerja PT Dolarosa dan seorang tenaga medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga mengantar Wetipo ke Timika.
• TNI Sergap Persembunyian KKB Papua, Satu Anggota Anak Buah Egianus Kogoya Tewas Ditembak
• Setelah Dua Bulan di Papua, Ibunda Cekgu Zaki akan Pulang ke Aceh, Plt Gubernur Utus Tim Penjemput
Rentetan Kekerasan di Papua
Pemberontak bersenjata Papua, yang dijuluki "kelompok kriminal bersenjata" atau "KKB" oleh polisi, tetap menjadi ancaman keamanan yang serius di daerah tertentu di pegunungan tengah provinsi Papua, Indonesia.
Kabupaten Intan Jaya di Papua mencatat bulan paling berdarah pada bulan September tahun ini, dengan kelompok bersenjata meningkatkan serentetan serangan di daerah tersebut, yang menyebabkan dua tentara dan dua warga sipil tewas dan dua lainnya luka-luka.
Pada 19 September 2020, seorang tentara Indonesia tewas dalam baku tembak dengan beberapa pemberontak bersenjata Papua di dekat kompleks Komando Subdistrik Militer Persiapan Hipadipa di distrik tersebut.
Pahlawan yang jatuh itu diidentifikasi sebagai Prajurit Satu Dwi Akbar Utomo, kata juru bicara Kodam XVII Cenderawasih, Letkol Reza Nur Patria.
• Kecewa Pengumuman Hasil CPNS, Ratusan Massa Ngamuk di Papua, Serang Polsek dan Bakar Kantor Dinas
Pada hari yang sama, separatis bersenjata juga dilaporkan menembak mati Pendeta Yeremia Zanambani di Desa Hitadipa, Kecamatan Hitadipa.
Imam itu meninggal karena luka tembak setelah dia ditembak oleh penjahat bersenjata pada 19 September 2020, juru bicara Komando Pertahanan Daerah Gabungan (Kogabwilhan) III, Kolonel IGN Suriastawa, mencatat dalam sebuah pernyataan.
• Sentil Indonesia Soal HAM di Papua, Ternyata Vanuatu Masuk 4 Negara yang Berpotensi Lenyap dari Bumi
Pada 17 September 2020, seorang tentara lainnya, Sersan Kepala Sahlan, dilaporkan tewas dalam penyergapan yang dilakukan oleh sekelompok separatis bersenjata.
Ia sedang dalam perjalanan kembali ke Kodam Persiapan Hipadipa dengan bekal makanan dari daerah Sugapa saat diserang.
Para penyerang menyita senjata dan magasinnya, menurut Komandan Komando Resor Militer 173 / Praja Vira Braja yang berbasis di Biak, Brigjen Iwan Setiawan.
Sahlan, anggota Kodam 1404 Pindrang Provinsi Sulawesi Selatan, ditugaskan untuk membackup Aparat Pengawas Desa (Babinsa) Korem Persiapan Hipadipa.
• Konflik di Papua, Ini Besarnya Kekuatan KKB di Intan Jaya, Jumlah Senjatanya Tidak Main-main
Dalam insiden terpisah pada 17 September 2020, pemberontak bersenjata Papua dilaporkan menyiksa dan membunuh seorang pengemudi ojek berusia 49 tahun, yang diidentifikasi sebagai Badawi.
Sementara itu, pada 13 September 2020, separatis bersenjata melepaskan tembakan ke arah dua pengemudi Ojek di kawasan Sugapa, namun mereka berhasil selamat dari penyerangan tersebut.
Kedua pengemudi itu dirawat di rumah sakit di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, kata Setiawan.
Pada 2 Desember 2018, sekelompok pemberontak bersenjata Papua secara brutal membunuh 31 pekerja dari PT Istaka Karya, yang terlibat dalam pembangunan dan pembangunan proyek Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak di Kecamatan Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.
Pemberontak bersenjata yang melancarkan pembunuhan brutal tersebut, juga membunuh seorang tentara bernama Handoko dan melukai dua personel keamanan, Sugeng dan Wahyu.(Antara)