Internasional

Migran Nigeria Dibakar Hidup-hidup di Tripoli Libya

Seorang pekerja migran Nigeria dibakar hidup-hidup sampai mati di ibu kota Libya Tripoli. PBB dan pejabat pemerintah, Rabu (7/10/2020) mengatakan tiga

Editor: M Nur Pakar
AFP/Khaled DESOUKI
Dokter hewan Mesir Walaa Fathi menunjukkan daftar nama 17 orang Mesir yang hilang di Libya saat mencoba pergi ke Eropa, saat wawancara di Desa Dahmasha, Gubernur Sharkia, 60 km timurlaut ibu kota Tripoli, Libya pada 23 September 2020. 

SERAMBINEWS.COM, KAIRO - Seorang pekerja migran Nigeria dibakar hidup-hidup sampai mati di ibu kota Libya Tripoli.

PBB dan pejabat pemerintah, Rabu (7/10/2020) mengatakan tiga warga Libya pada Selasa (6/10/2020) menyerbu sebuah pabrik di lingkungan Tripoli di Tajoura, tempat para migran Afrika bekerja.

Kementerian dalam negeri pemerintah yang didukung PBB mengatakan warga Libya menahan para pekerja,.

Seorang warga Libya menuangkan bensin ke tubuh pekerja migran Nigeria dan membakarnya, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Tidak ada motif untuk kejahatan yang mengejutkan itu, lansir AP, Selasa (7/10/2020).

Tiga migran lainnya menderita luka bakar dan sedang dirawat di rumah sakit terdekat.

Para tersangka, semuanya berusia 30-an, ditangkap dan diserahkan ke jaksa penuntut untuk diselidiki.

Berapa Lama Bertahan? Pertempuran di Nagorno-Karabakh Terus Berkecamuk Tanpa Henti

“Pemuda itu dibakar hidup-hidup, lagi-lagi kejahatan tidak masuk akal lainnya terhadap para migran di negara itu,” kata Federico Soda, Kepala Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di Libya.

Kematian migran tersebut menggarisbawahi bahaya yang dihadapi para migran di Libya, yang telah muncul sebagai titik transit utama bagi migran Afrika dan Arab yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan ke Eropa.

Di tengah-tengah kekacauan selama bertahun-tahun setelah pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan dan membunuh diktator lama Muamar Khadafi.

Pada Mei 2020, keluarga seorang pedagang manusia Libya yang terbunuh menyerang sekelompok migran di kota gurun Mizdah, menembak dan membunuh setidaknya 30 migran.

kebanyakan dari Bangladesh, menurut badan migrasi PBB.

Presiden Rusia Vladimir Putin Ultah ke-68, Rudal Hipersonik 8 Kali Kecepatan Suara Diluncurkan

Pada Juli 2020, otoritas Libya menembak mati tiga migran Sudan di kota pesisir barat Khoms.

Para migran tersebut dilaporkan mencoba melarikan diri setelah dicegat oleh penjaga pantai Libya di Laut Mediterania dan kembali ke pantai.

Migran biasanya melewati Libya dalam perjalanan ke Eropa, berangkat dari garis pantai berbatu Tripoli dengan perahu karet.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved