Viral Medsos
RUU Omnibus Law Disahkan, Ernest Prakasa: 'Apalah Kita Ini Bagi Para Pemimpin Nan Mulia'
Komika dan sutradara kondang, Ernest Prakasa turut menanggapai disahkannya RUU Omibus Law Cipta Kerja menjadi Undang-undang ini, Senin, (5/10/2020).
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (5/10/2020), telah mengetok palu tanda disahkannya Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang.
Pengesahan tersebut dilakukan dalam Rapat Paripurna ke-7 masa persidangan I 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Di sisi lain, pengesahan tersebut mendapat sejumlah penolakan dari berbagai elemen masyarakat.
Hal itu disebabkan Omnibus Law UU Cipta Kerja, dinilai akan membawa dampak buruk bagi tenaga kerja atau buruh.
Komika dan sutradara kondang, Ernest Prakasa turut menanggapi disahkannya RUU Omibus Law Cipta Kerja menjadi Undang-undang ini, Senin, (5/10/2020).
• Jadi Sorotan Seiring Pengesahan UU Cipta Kerja, Ini Daftar Harta Kekayaan Puan Maharani
Lewat cuitannya, Ernest Prakasa mengungkapkan jika masyarakat dinilai pemerintah tanpa jiwa dan tanpa suara saat mengambil keputusan.
"Apalah kita ini bagi para pemimpin nan mulia, selain deretan angka. Angka korban pandemi, angka pengangguran, angka pemilih para kandidat. Angka dan angka dan angka. Tanpa jiwa, tanpa suara.
"BTW sori nih bukannya mau belain DPR, tapi jangan lupa kalo UU ini gak akan tembus tanpa koleb sama pemerintah. Dua kekuatan besar bersatu, semacam koleb yutub Raffi Ahmad - Atta Halilintar," ungkap Ernest Prakasa dalam cuitannya, Senin (5/10/2020).
Sehari setelah diunggah, cuitan Ernest Prakasa tersebut telah disukai lebih dari 124 ribu kali likes dan telah di-retweet sebanyak 55,8 ribu kali dari para warganet yang turut menyuarakan hal yang sama.
Cuitan penulis film 'Cek Toko Sebelah' itu kemudian ditanggapi oleh banyak warganet yang juga sependapat dengan Ernest Prakasa.
"Ngenes liat Indonesia, sedih dan prihatin. Dulu para pejuang tumpah darah karna merebut Indonesia yg di jajah oleh Belanda. Bersatu melawan penjajah yg Menjajah. Sekarang justru yg hancur cmn karna Wakil Rakyat. Mengapa Justru mereka merebut kemenangan dan membelakangi persatuan?," @MhmadRifki29_.
• Bak Peri di Sungai Ciliwung, Ini 5 Pemotretan Tissa Biani Tampil Mewah dan Memesona
Mayoritas netizen turut menyindir anggota legislatif yang dinilai kurang berpihak kepada kepentingan rakyat Indonesia.
"Selamat datang di negeri ku tercinta, yang katanya "Kadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia", nyatanya hanyalah sebuah tulisan yg terpampang dalam ukiran kayu burung garuda tanpa arti," tulis @bagasdrr.
"TOLONG PIKIRIN RAKYAT JGN MIKIRIN DIRI SENDIRI sekali sekalii dengerin suara rakyat terima kritik dan saran jangan tbtb buat peraturan seenak jidat lumah kan enak tidur dibangku dpr tetep digaji lah kitaaa rakyat kecil bisa apa?," komentar pengguna Twitter @Ditaaaal.
Sementara itu, beberapa warganet juga menilai pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang dinilai hanya untuk kepentingan pribadi.
"Mengatasnamakan negara untuk kepentingan pribadi. sekali palu diketuk beribu ketidaksetujuan rakyat ya cuma angin lalu," ungkap @squishsquishbby.
• Disorot di Medsos, Ini Penjelasan DPR Soal Mikrofon Dimatikan Saat Demokrat Interupsi
Selain Ernest Prakasa, penilis dan musisi Fiersa Besari juga ikut bersuara menanggapi disahkannya UU Cipta Kerja ini.
"Teruntuk pencinta sepak bola, pencinta K-Pop, akun anon, mas-mas dan mbak-mbak cringe, akun open BO, pemburu giveaway, dsb, bersatulah. Kepentingan buruh adalah kepentingan kita juga. Malam ini adalah bukti bahwa rakyat tidak diwakili oleh dewan, melainkan oleh rakyat itu sendiri," tulis Fiersa di akun Twitter-nya pada Senin, (5/10/2020). (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca berita populer lainnya
11 Tanda Seseorang Akan Meninggal, Perubahan Suhu Tubuh hingga Kebiasaan Sering Sendiri
VIRAL Pria Marah-marah Paksa Minta Proyek ke Kadis di Bandung Barat, Nekat Bawa Ular Piton Besar
Viral Anak Gadis Cari Ayah, Terpisah 12 Tahun dan Hilang Kontak, Ternyata Sudah Pindah Agama