Video

VIDEO - Pemusnahan 22 Ton Bahan Peledak Sisa Perang Saudara yang Ditinggal Milisi Haftar

Tentara Libya pada Senin (12/10/2020) memusnahkan amunisi yang ditinggalkan oleh panglima perang Khalifa Haftar di dekat ibu kota Tripoli.

Penulis: Yuhendra Saputra | Editor: Zaenal

SERAMBINEWS.COM, TRIPOLI - Tentara Libya pada Senin (12/10/2020) memusnahkan amunisi yang ditinggalkan oleh panglima perang Khalifa Haftar di dekat ibu kota Tripoli.

Tim pembersih ranjau menghancurkan 22 ton bahan peledak termasuk roket dari pemukiman sipil di Al-Hira, 75 km barat daya Tripoli, menggunakan detonator jarak jauh.

Direktorat Jenderal Teknik Militer Mohammed Said Musellem mengatakan bahan peledak sangat berbahaya bagi warga sipil.

“Warga sipil, anak-anak, keluarga tidak tahu apa-apa tentang bahan peledak dan roket ini. Ledakan terjadi ketika mereka menyentuh, bergerak, atau terperangkap dalam bahan peledak dengan perangkap kawat”, kata Musellem.

“Warga sipil lebih banyak menjadi korban dibandingkan dengan tentara,” katanya.

Jenderal ini menambahkan bahwa bahan peledak yang ditinggalkan oleh milisi Haftar menyebabkan kematian banyak warga sipil.

Pemerintah Libya mengatakan milisi Haftar menanam ranjau yang dilarang oleh perjanjian internasional di permukiman sipil, dan mereka harus dituntut dan diadili dengan tuduhan kejahatan perang".

Libya dilanda perang saudara sejak penggulingan penguasa Muammar Gaddafi pada 2011.

Pemerintah Koalisi Nasional didirikan pada 2015 di bawah pantauan PBB, tetapi upaya penyelesaian politik jangka panjang gagal karena serangan militer oleh pasukan yang setia kepada Haftar.

PBB mengakui pemerintah Fayez al-Sarraj sebagai pemegang otoritas negara yang sah karena Tripoli telah memerangi milisi Haftar sejak April 2019 dalam konflik yang telah merenggut ribuan nyawa.

Pada 21 Agustus 2020, pemerintah Libya mengumumkan gencatan senjata dan memerintahkan militer untuk menghentikan operasi terhadap milisi Haftar.

Upaya diplomatik telah dilakukan dalam beberapa pekan terakhir untuk menyelesaikan konflik menyusul kemenangan tentara melawan milisi Haftar.(*)

Sumber: Anadolu Agency

Baca juga: 10.000 Orang Hilang di Libya Akibat Perang Saudara, Sebagian Besar Anak-anak

Baca juga: Migran Nigeria Dibakar Hidup-hidup di Tripoli Libya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved