Berita Bireuen
30 Kepala SD dan Delapan Kepala SMP di Bireuen Dijabat Plt, Guru Mata Pelajaran juga Kurang
Persoalan sekarang selain masalah covid-19, ada sekolah yang terpaksa diliburkan juga masalah kekosongan kepala sekolah
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nur Nihayati
Persoalan sekarang selain masalah covid-19, ada sekolah yang terpaksa diliburkan juga masalah kekosongan kepala sekolah
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Sejak setahun terakhir tercatat 30 orang kepala SD dan delapan orang SMP menjalani masa pensiun.
Supaya proses belajar mengajar maka saat ini kekosongan kepala sekolah dijabat pelaksana tugas (Plt).
Kekosongan kepala SD dan SMP di Bireuen disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Drs M Nasir MPd kepada Serambinews.com, Rabu (14/10/2020) menyangkut permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan di Bireuen selama ini.
Persoalan sekarang selain masalah covid-19, ada sekolah yang terpaksa diliburkan juga masalah kekosongan kepala sekolah dan kekurangan guru bidang studi.
Baca juga: Prakiraan Cuara Barat Selatan 15 Oktober Mulai Berawan, Gelombang Laut Masih 4 Meter
Baca juga: Qanun Jinayah Disosialisasikan ke Siswa SMA dan SMP, Ini Tujuannya
Baca juga: Aceh Besar Keluar dari Zona Merah Covid-19, Qanun Perbup Protokol Kesehatan Mulai Diwacanakan
Jenjang SD kekurangan kepala sekolah mencapai 30 orang lebih, sedangkan SMP sekitar delapan orang terpaksa dijabat pelaksana tugas.
Disebutkan, dinas telah melakukan berbagai cara agar kekosongan tidak terlalu lama dengan melakukan uji kemampuan calon kepala sekolah.
Namun hasil seleksi hanya dapat menutupi kekosongan sejumlah sekolah dan banyak guru yang belum memenuhi syarat.
“Ada guru yang memenuhi syarat namun masih diragukan untuk menjadi seorang kepala sekolah,”
ujarnya.
Disebutkan, kekosongan kepala sekolah definitif sudah terjadi sejak tiga tahun terakhir, selain itu kekurangan tenaga pendidik jenjang SD dan SMP juga lumayan banyak.
Kekurangan guru di berbagai bidang studi karena guru memasuki masa pensiun dan rekrutmen guru melalui testing juga terbatas dan baru dua tahun terakhir ada penambahan guru di Bireuen.
Kadisdikbud Bireuen menambahkan, kekurangan tenaga pendidik jenjang SD dan SMP sudah disampaikan kepada pimpinan daerah dan dinas terkait di tingkat provinsi Aceh dan diharapkan ada penambahan yang memadai.
Adapun guru kelas yang kurang kata M Nasir yaitu guru bimbingan konseling, seni budaya, olahraga, bahasa Indonesia hanya sedikit kurangnya, kekurangan paling banyak adalah untuk guru kelas SD. (*)