Bantuan UMKM di Bireuen
Antrean Pendaftar Bantuan UMKM di Bireuen 'Mengular' dan Berdesak-desakan, Ini Penuturan Pemohon
Ada pegawai dinas itu serta anggota Satpol PP mengatur agar tidak berdesak-desakan walaupun memang sudah berdesak-desakan
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nur Nihayati
Ada pegawai dinas itu serta anggota Satpol PP mengatur agar tidak berdesak-desakan walaupun memang sudah berdesak-desakan
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN- Sekitar 700-an pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memadati Kantor Dinas Perdagangan, Peridustrian, Perdagangan dan UKM Bireuen, Kamis (15/10/2020).
Mereka rela antre berdesak-desakan untuk mendaftar program bantuan UMKM.
Sanking banyaknya peminat antrean terlihat mengular dari teras sampai ke pagar kantor tersebut.
Mereka rela antre untuk mengantar bantuan ke meja petugas yang telah ditunjuk.
Baca juga: Langgar Protokol Kesehatan, Siap-Siap Berhadapan dengan Tim Peucrok
Baca juga: Polres Bener Meriah Gelar Rapid Test Gratis Bagi Masyarakat, Ini Hasilnya
Baca juga: Setelah Seorang Pegawai Terpapar Covid-19, Kantor BPN Lhokseumawe Tutup Selama Dua Hari
Ada pegawai dinas itu serta anggota Satpol PP mengatur agar tidak berdesak-desakan walaupun memang sudah berdesak-desakan dan umumnya memakai masker.
“Protokol kesehatan tentang menjaga jarak sulit karena yang datang ramai dan mereka tetap memakai masker,” ujar seorang pegawai dinas itu.
Antrean panjang mengular yang dibagi kelompok, satu di arah selatan kantor dan satu arah utara kantor tersebut tetap berdesak-desakan.
Petugas melihat pada meja pendaftaran sudah kosong maka memanggil pendaftar lainnya, petugas dengan cekatan menerima berkas dan melihat KTP asli serta dicatat satu persatu.
Dari ratusan pelaku UMKM Bireuen dua diantara mewakili lainnya yaitu Tgk Amiryadi dan Marlinawati sangat berharap setelah mendaftar memperoleh bantuan sebagaimana diinformasikan melalui media.
Tgk Amiryadi (42), arga Desa Blang Cot Baroh, Jeumpa Bireuen saat mendaftar juga membawa gerobak es krim sebagai usahanya.
“Ini usaha saya jualan es krim, mendaftar dan juga berjualan es krim,” ujarnya.
Tgk Armiyadi mengaku sudah dua tahun berjualan es krim keliling, istrinya juga jualan di sekolah-sekolah, ia mendaftar dengan harapan memperoleh bantuan Rp 2,4 juta untuk modal usaha tersebut.
“Saya sudah mendaftar dan berharap memperoleh bantuan,” ujarnya.