80 Persen Warga Saudi Ingin Damai dengan Israel, Benarkah Sudah Tidak Peduli Lagi dengan Palestina?
hampir 80% warga Saudi justru ingin segera normalkan hubungan dengan Israel. Mereka inginkan perdamaian dalam 5 tahun mendatang.
Statistik ini juga disebutkan dalam opini yang ditulis oleh Kedutaan Besar Uni Emirat Arab di AS, yang dilampirkan di koran Israel Yediot Aharonot.
Opini tersebut memperingatkan kerusakan yang diakibatkan aneksasi ke hubungan Arab-Israel sembari mendiskusikan beberapa keuntungan yang datang dari hubungan yang lebih hangat.
Survei temukan juga jika lebih banyak warga Arab yang familier dengan artikel tersebut dibandingkan warga Israel.
Tambahan lagi, meskipun mayoritas responden dari negara Arab mendukung artikel ini, mayoritas warga Palestina melawannya, sedangkan warga Israel sendiri terbagi menjadi 2.
Menariknya, artikel tersebut justru membagi Israel menjadi dua kubu, 15% responden tidak lagi mendukung aneksasi setelah membaca artikel tersebut.
Walaupun begitu, perbedaan pendapat antara warga Israel yang taat dengan yang sekuler masih tetap ada di isu tersebut.
Negara Arab justru yang terlihat paling menginginkan hubungan yang baik dengan Israel, dengan warga Emirat Arab sebanyak 55% mendukung, warga Arab Saudi 40% mendukung dan warga Yordania sebanyak 36% mendukung.
Disebutkan mereka mendukung perdamaian dengan Israel untuk mengatasi masalah perubahan iklim, stok air dan keamanan pangan, teknologi dan ilmu sains terapan.
Mesir menyumbang 37% dalam hal peningkatan perdagangan dan investasi kesehatan dan pendidikan secara bersama.
Iran sendiri juga menjadi faktor yang patut diperhitungkan, banyak responden Arab menginginkan bekerja sama untuk menghadapi tantangan regional yang disebabkan gerakan ekstrimisme Iran.
Kemudian ada juga yang menganggap perdamaian dengan Israel memberikan peningkatan turisme.
Sebagian besar warga Israel (67%) juga yakin mereka seharusnya membentuk perjanjian serupa dengan negara Arab lain, terutama dengan Arab Saudi.
Namun di antara responden Arab, 48% mengatakan warga Israel harus fokus menyelesaikan konflik dengan Palestina, sedangkan hanya 29% sebutkan perlunya perjanjian baru dengan negara Arab.
Keseluruhan, ada 40% responden merasa perjanjian dengan Uni Emirat Arab tidak berdampak dalam prospek mendapatkan perdamaian dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul 80 Persen Warga Saudi Ingin Damai dengan Israel, Bahkan Tanpa Harus Ada Kesepakatan Damai dengan Palestina, Tapi Orang Israel Malah Pesimis, Mengapa?