Berita Lhokseumawe
Ari Ashari, Putra Aceh yang Jadi Petinju Pro Kanada Miliki Gelar Ember Semasa Kecil, Ini Ceritànya
Lika-liku karier dan hidup laki-laki asal Lhokseumawe ini memang sangat panjang, sehingga ia mampu masuk ke di ajang tinju profesional
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
Lika-liku karier dan hidup laki-laki asal Lhokseumawe ini memang sangat panjang, sehingga ia mampu masuk ke di ajang tinju profesional negara di belahan bumi Utara itu.
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Ari Ashari, perantau asal Aceh yang kini sukses sebagai petinju di Kanada.
Lika-liku karier dan hidup laki-laki asal Lhokseumawe ini memang sangat panjang, sehingga ia mampu masuk ke di ajang tinju profesional negara di belahan bumi Utara itu.
Ari Ashari dibesarkan oleh orang tua tunggal, yaitu ibunya di Kawasan Cunda dan Gampong Jawa, Lhokseumawe.
Namun, siapa sangka, Ari Ashari semasa masih sekolah di SD, merupakan seorang anak yang gendut, sehingga pelatih karatenya yang sekaligus adik kandung ibunya (paman) pernah memberi gelar dia sebagai ember.
Pelatih karate yang juga pamannya adalah Samsul Yusuf pemegang Sabuk Hitam Dan V Internasional.

Baca juga: Hasil Swab Keluar Positif Covid-19, Setelah 7 Hari Meninggal, Nagan Catat sudah 16 Orang Meninggal
Baca juga: VIDEO Jenazah Pelaku Dikubur Dekat Makam Rangga dengan Pengawalan Polisi
Baca juga: Pria Ini Viral Gara-gara Posting Cara Membelah Lemang Bambu Dengan Tangan
Samsul Yusuf, kepada Serambinews.com, Minggu (18/10/2020), menceritakan, Ari mulai dilatih karate saat masih kelas empat SD Negeri Banda Sakti Lhokseumawe sekitar tahun 1997.
"Kala itu, badannya sangat gemuk. Maka saya beri gelar ember," kata Samsul sambil tersenyum.
Meski berpostur gemuk, menurut Samsul, Ari selalu serius saat diberikan beban latihan.
Ia memiliki motivasi kuat untuk bisa menjadi karateka hebat.
"Anaknya patuh, tidak cengeng, tidak jahat, dan pendiam, tapi memiliki semangat tinggi untuk meriah kesuksesan, " katanya.
Oleh karena itu saat duduk di bangku SMP Negeri 2 Lhokseumawe, Ari Ashari pun sudah memiliki badan yang atletis.
Dia pun mulai diturunkan ke sejumlah kejuraan karate baik tingkat Aceh maupun nasional, bahkan sering juara.
"Ari juga sempat memegang sabuk hitam DAN I KKI. Sedangkan even terakhir di dunia karate, sebelum berangkat ke Kanada adalah menjadi kontingen Kota Lhokseumawe di PORDA tahun 2006.