PLTMG Arun Respon Demo Warga, 9 Mesin Distop, Hanya Operasional Empat Unit
Kebijakan ini diambil sebagai solusi merespon aksi demo yang dilakukan masyarakat Gampong Muria Paloh, Kota Lhokseumawe
Sejak Selasa (13/10/2020), Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun hanya mengoperasional empat unit mesin. Padahal, PT Sewatama selaku operator sementara PLTMG Sumbagut 2 Peaker 250 MW Arun II Lhokseumawe, memiliki 13 unit mesin.
“Kebijakan ini diambil sebagai solusi merespon aksi demo yang dilakukan masyarakat Gampong Muria Paloh, Kota Lhokseumawe, Senin (12/10/2020), atas kebisingan suara yang ditimbulkan mesin listrik PLTMG Arun II,” kata Kepala Dinas ESDM Aceh, Ir Mahdinur kepada Serambi, Jumat (16/10/2020).
Informasi pemberhentian sembilan unit mesin PLTMG Arun II itu diketahui, kata Mahdinur, dari laporan Kepala Bidang Listrik dan Energi Dinas ESDM Aceh, Dedi M Roza, yang melakukan kunjungan ke lapangan pada Jumat (16/10/2020).
Kunjungan itu guna mendapatkan laporan pemicu aksi demo masyarakat Gampong Muria Paloh yang memperotes kebisingan suara dari mesin listrik PLTMG Arun II, terutama saat beroperasi mulai pukul 17.00 hingga pukul 23.00 WIB. “Demo ini murni memprotes kebisingan suara yang ditimbulkan oleh 13 unit mesin itu,” tegasnya.
Merespon tuntutan warga, PLTMG Arun II langsung mematikan sembilan unit mesin. Karena, dengan tak beroperasinya 9 unit mesin, volume kebisingan sudah menurun. Sebenarnya, kehadiran 13 unit mesin PLTMG di lokasi Arun II itu, untuk mengatasi daya beban puncak listrik di kawasan Lhokseumawe dan Aceh Utara mulai pukul 17.00 – 23.00 WIB.
Manejer Unit Pelaksana Proyek PLTMG Sumbagut 2 Peaker 250 Arun II Lhokseumawe, M E Subrata mengatakan, pihaknya sekarang ini menunggu hasil pengujian baru, dan rekomendasi apa yang akan diberikan. “Kita siap menindaklanjutinya,” kata Subrata.(her)