Breaking News

Sukses Dalam Operasi Militer Hingga Difilmkan, Ternyata Ini 5 Kegagalan Terburuk Pasukan Khusus AS

Sukses Dalam Operasi Militer di berbagai dunia Hingga Difilmkan, Ternyata Ini 5 Kegagalan Terburuk Pasukan Khusus AS.

Editor: Muhammad Hadi
AP Photo
Pasukan khusus AS, Navy SEAL. 

Sudah bukan rahasia jika AS terlibat dalam penggantian rezim atau kepemimpinan negara lain, salah satunya adalah Grenada.

Operasi pergantian pemerintah Grenada tampaknya seperti operasi yang baik dalam militer AS.

Walaupun dipertahankan oleh prajurit Grenada dan Kuba, tapi pemerintah memiliki kemampuan kecil untuk menahan serangan AS.

Periode utama konflik hanya bertahan selama 3 hari pada 1983.

Baca juga: AS Kerahkan Kelompok Serangan Kapal Induk Ronald Reagan ke Laut China Selatan

Namun 3 hari tersebut justru menjadi kekacauan bagi pasukan khusus AS.

Pertama, mereka tidak memahami cuaca setempat dengan baik, sebabkan 4 kapal Navy Seal tenggelam pada 23 Oktober.

Kedua, serangan udara di penjara Richmond Hill menghadapi tembakan tak terduga dari baterai anti pesawat, setelah penundaan membuat helikopter Black Hawk Down terbang di siang hari.

Kemudian, upaya untuk merebut barak kosong pada 27 Oktober menyebabkan jatuhnya tiga helikopter dan kematian tiga Rangers.

Secara keseluruhan, 13 prajurit dari total 19 prajurit meninggal di invasi Grenada.

Komandan menyalahkan kegagalan karena komunikasi yang buruk, dan pemahaman yang buruk oleh petugas konvensional tentang kemampuan SOF.

Baca juga: Ibu Muda Diperkosa, Rangga Mati Syahid Bela Kehormatan Ibunya, Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Masalah di Grenada membantu mendorong reformasi tidak hanya pada pasukan operasi khusus, tapi militer secara keseluruhan.

Mogadishu: arahan tidak jelas dari Presiden Bill Clinton

Perang saudara Somalia juga dimasuki oleh AS di bawah misi kemanusiaan, yaitu mengamankan suplai makanan ke populasi masyarakat.

Namun, tidak lama, tujuan AS melebar, dan pergantian presiden dari George H. W. Bush menjadi Bill Clinton tidak membantu.

Clinton hanya memiliki sedikit pengalaman kebijakan luar negeri, dan ia tidak tahu apa yang ia inginkan dari Somalia.

Pada 3 Oktober 1993, dalam upaya menangkap panglima perang Mohammad Farah Aidid.

Sekelompok pasukan Penjaga AS dan Pasukan Delta mencoba lakukan serangan gabungan udara dan darat terhadap sasaran di pusat Mogadishu.

Kedua cabang operasi dengan cepat menjadi tidak beres, kendaraan darat berjuang untuk menemukan jalan mereka ke daerah sasaran.

Baca juga: Rusia Uji Coba Rudal Hipersonik Tsirkon, Target Serangan Kapal Induk Tiruan dan Sasaran di Darat

Sementara salah satu helikopter jatuh setelah terkena granat berpeluncur roket.

Perkelahian berikutnya berlangsung hampir sepanjang malam, dan sebabkan jatuhnya helikopter lain, hilangnya 19 operator AS dan kematian lebih dari 1.000 orang Somalia.

Saat unit-unit ini akhirnya memakan korban, kerugian yang dicapai akan sulit diganti, setiap operator telah hadiri pelatihan intensif bertahun-tahun.

Sehingga saat pasukan khusus didorong ke dalam situasi taktis konvensional di mana mereka tidak dapat memanfaatkan kemampuannya, pada akhirnya mereka akan menderita dan meninggal seperti prajurit lainnya.

Lebih ironis lagi, dalam kasus ini, banyak hilang beberapa pejuang terbaik AS.

Kegagalan operasi di Somalia itu hingga dibuat Film dengan judul Black Hawk Down (*)

Baca juga: Seperti Laga Kambing, Wanita Pengendara Sepeda Motor Seruduk Bagian Depan Mobil

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Termasuk Pernah Jadi 'Pasukan Bego' Selama Tiga Hari dan Picu Kematian Seribu Orang Tak Bersalah, Inilah 5 Kegagalan Terburuk para Pasukan Khusus AS, Termasuk Navy SEAL

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved